Selasa, 07 Februari 2012

Adab pergaulan wanita dalam islam

  Bersikaplah lemah lembut dan jauhkan diri dari ucapan-ucapan kotor.

Wanita adalah makhluk Allah yang bisa dibilang lemah. Namun tidak dapat dipungkiri, dalam berbicara seorang wanita dapat lebih aktif daripada laki-laki. Maka dari itu, seorang wanita harus bisa menjaga sikap tersebut dalam bergaul. Rasulullah SAW berwasiat kepada Aisyah ra. beliau bersabda : Wahai Aisyah, bersikaplah yang lembut. Karena sikap lemah lembut tidak terdapat pada sesuatu kecuali ia membuatnya jadi lebih indah, dan sikap lemah lembut tidak dilepas dari sesuatu kecuali ia membuatnya jadi buruk”

    Tidak diperkenankannya mendominir pembicaraan.

Kaum wanita mempunyai kebiasaan banyak bicara, dan disitulah letak nilai kepribadian mereka. Padahal pembicaraan yang baik adalah yang membari kesempatan orang lain untuk ikut bergabung dalam pembicaraan tersebut.

    Jangan keluar sampai larut malam.

Kebanyakan wanita sekarang ini suka keluar malam sampai larut malam, terutama pada malam minggu. Mereka lebih suka menghabiskan waktu bersama teman-temannya dengan tujuan tidak jelas daripada menghabiskannya dengan keluarga di rumah. Padahal itu bisa menimbulkan fitnah dan mencemarkan nama baik keluarga.

    Jangan mengadakan perkumpulan untuk hal yang tidak jelas.

Sebagian besar yang melakukan fitnah (gossip) yaitu wanita. Apalagi jika mereka sudah berkumpul dengan sesama wanitanya. Lidah merupakan anggota tubuh yang cukup kecil tapi berdampak besar bagi kehidupan kita. Maka, kita harus menjaga lidah kita dari pembicaraan yang bias membawa kita ke lubang neraka.

    Betahlah di rumah

Sebaiknya muslimah tidak keluar rumah apabila tidak ada keperluan yang penting. Kalaupun mereka harus keluar rumah untuk bertemu seseorang, sebaiknya menjadikan rumah kita sebagai tempat bertemu daripada harus bertemu di café dan semacamnya (tentu dengan sesama muslimah).

    Menundukkan pandangan terhadap lawan jenis.

Sebagaimana firman Allah pada al-quran surah An-Nur ayat 31, yang artinya : katakanlah kepada wanita yang beriman “Hendaklah mereka menahan pandangannya,dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasanya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.

    Tidak berdua-duaan dengan lawan jenis

Dewasa ini sudah lumrah seorang wanita berduaan dengan laki-laki yang bukan mahramnya, bahkan di tempat sepi sekalipun. Padahal Allah sudah melarang wanita untuk berduaan dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Karena orang ketiga diantara mereka adalah setan. Dimanapun dan kapanpun setan dengan mudahnya bisa membisiki dan menggelincirkan kita ke jalan yang salah.

    Tidak menyentuh lawan jenis

Di dalam sebuah hadits, Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Demi
Allah, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat membaiat (janji setia kepada pemimpin).” (HR. Bukhari).

Hal ini karena menyentuh lawan jenis yang bukan mahromnya merupakan salah satu perkara yang diharamkan di dalam Islam. Jika memandang saja dilarang, tentu bersentuhan lebih terlarang karena godaannya tentu jauh lebih besar.

    Selalu mengumbar senyum dan salam.

Dewasa ini “cipika-cipiki” sudah mendarah daging di area pergaulan.
Bahkan dengan lawan jenis sekalipun. Pada saat itulah iblis tertawa dan bersenang-senang karena sudah berhasil membisiki kita ke jalan yang sesat. Alangkah baiknya kita sebagai muslimah, mengumbar senyum dan salam tiap dengan muslimah ataupun muslim lainnya. Karena di dalam salam terkandung doa dan di dalam senyum terkandung kebahagiaan bagi orang lain.

    Menutup aurat dengan menggunakan jilbab

Aurat adalah bagian dari tubuh seseorang yang tidak diperbolehkan untuk diperlihatkan pada lawan jenisnya. Rambut merupakan salah satu perhiasan dari seorang wanita yang wajib ditutup, apalagi di hadapan seseorang yang bukan muhrimnya.

Adapun dalil yang memperjelas hal tersebut adalah:
"Katakanlah kepada wanita yang beriman, 'hendaklah mereka menahan pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak darinya. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kerudung ke dadanya, ..." (Q.s. An-Nuur: 31).

Jilbab merupakan kain yang dipakai sebagai tutup kepala, dan menjulur sampai ke dada.

Pada zaman sekarang kita melihat masih banyak kaum muslimah yang enggan untuk menggunakan jilbab. Padahal sudah jelas bahwa jilbab dapat menjaga dirinya dari fitnah yang kapan saja bisa datang padanya Ada bermacam-macam alasan mereka yang tidak ilmiah untuk menolak pemakaian jilbab dan untuk membela kesalahannya. Diantara alasan-alasan mereka adalah sebagai berikut :

a. Memakai jilbab itu tidak modern
Bagi wanita yang tidak memiliki prinsip dan pegangan, kemodernan itu diukur dari cara mereka berpakaian padahal jenis pakaian mereka yang sering kita jumpai ( mengumbar aurat ) tidak mengarah kepada kemodernnan tetapi mengarah kebinatangan yang rendah derajatnya.

b. Kehormatan wanita dan mahkotanya bukan terletak pada jilbab
Mereka beranggapan bahwa hakekat kehormatan manusia itu terletak pada akhlak dan imannya. Padahal dengan mereka memakai jilbab mereka telah menjaga dan memelihara imannya dengan cara menutup aurat ( jilbab).

c. Tidak perlu memakai jilbab jika dirinya sudah merasa terlindungi
Wanita-wanita tersebut beranggapan bahwa dirinya sudah terlindungi. Itu berarti mereka mampu memelihara dan membenahi diri. Tetapi dapatkah seseorang dikatakan mampu memelihara dan membenahi diri jika mereka masih mengumbar aurat di depan umum ?

d. Tidak memakai jilbab tetapi iman dan islam tertanam kuat dalam hati lebih baik dari pada memakai jilbab namun iman dan islamnya lemah.

Secara logika bagaimana bisa dikatakan iman dan islam tertanam kuat dalam hati jika syariat seperti menutup aurat tidak diamalkan dalam kehidupan. Besar kemungkinan bahwa yang memakai jilbablah yang iman dan islamnya tertanam kuat dalam hati karena mereka mau melaksanakan syariat islam untuk menutup aurat.

Ada sebagian wanita yang berjilbab bukan untuk menutup aurat mereka akan tetapi dengan tujuan mengikuti mode, agar lebih anggun dan alasan lainnya. Sehingga walaupun mereka berjilbab tetapi masih memperlihatkan lekuk tubuh mereka.

Tidak hanya itu mereka menghina wanita muslimah yang mengenakan jilbab yang syar’i, dengan mengatakan itu pakaian orang kolot, pakaian orang radikal, dan mereka mengatakan jilbab (yang syar’i) adalah budaya arab yang sudah ketinggalan zaman, serta banyak lagi ejekan-ejekan yang tidak pantas keluar dari mulut seorang muslim. Hal ini karena ketidak pedulian mereka untuk mencari ilmu tentang pakaian wanita muslimah yang syar’i.

Rasullullah sendiri telah memerintahkan kepada umat perempuannya agar menggunakan jilbab.Seperti yang telah diriwayatkan oleh Asy-Syaikhani (Bukhari & Muslim) dan juga oleh perawi lainnya dari Ummu Athiyah radhiyallahu anha bahwa Rasulullah berkata: aku perintahkan kalian agar keluar pada hari Idul Fitri maupun Idul Adha , baik para gadis yang menginjak akil baligh, wanita-wanita yang sedang haidh maupun wanita-wanita pingitan. Wanita-wanita yang haidh tetap meninggalkan shalat namun mereka dapat menyaksikan kebaikan (mendengarkan nasehat) dan dakwah kaum muslimin. Aku bertanya: Ya, Rasulullah, salah seorang dari kami ada yang tidak memiliki jilbab? Beliau menjawab: Kalau begitu hendaklah saudarinya meminjamkan jilbabnya(agar ia keluar dengan berjilbab) (Hadits Shahih mutafaq alai)

Dari hadits tersebut dapat dimengrti bahwa wanita jika keluar rumah harus menggunakan jilbab. Mereka tidak boleh meninggalkan rumah jika tidak menggunakan jilbab.

    Menjaga pakaian

Rasulullah sangat menyenangi penampilan yang baik dan menyuruh untuk berpakian yang baik.,rapi,dan bersih. Namun hal tersebut harus disertai oleh sikap sederhana dan tidak memamerkan kemewahan.Wanita muslimah harus pandai menjaga penampilan dirinya tanpa berlebih-lebihan dan tidak memamerkan kemewahan. Wanita mempunyai keistimewaan tersendiri yaitu bentuk tubuh yang menggiurkan dan dapat merontokkan kaum adam. Oleh karena itu seorang muslimah harus berpakaian seperti yang telah dianjurkan oleh agama. Adapun syarat-syarat pakaian yang baik untuk seorang muslimah yang telah dianjurkan oleh agama adalah sebagai berikut :

a. Kainnya tidak transparan
b. Harus longgar ( tidak ketat ) sehingga tidak menggambarkan lekuk tubuh
c. Tidak menyerupai pakaian laki-laki.
d. Tidak menyerupai wanita-wanita kafir.
e. Bukan untuk mencari popularitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar