Selasa, 07 Februari 2012

** Dua Sifat Al Qur’an **

Dengan semangat untuk mempelajari atau mentadabburi Al Qur'an dimana tentangnya Umar bin Khattab mengabarkan bahwa Rasulullah shallallahu' alaihi wasallam bersabda : "Innalllaha yarfa'u bihaadzal qur'ana aqwaaman wa yadha'u bihi aakhariiin" [Sesungguhnya Allah akan mengangkat suatu kaum karena (menerima) Al Qur'an dan merendahkan yang lain karenanya pula (ketika meninggalkan Al Qur'an)] {Shahih Muslim}.

Dalam kesempatan ini, mari kita pelajari bagian awal dari surat Al Kahfi berikut Bismillahirrahmaanirrahiim :
1. Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al Qur'an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan (kontradiksi) di dalamnya. 

2. sebagai bimbingan yang lurus. Untuk memperingatkan akan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik.

Diantara pelajaran yang akan kita ambil :

1. Pada awal surat Al Kahfi ini Allah memuji dirinya atas diturunkannya Al Qur'an kepada hambanya (umat manusia, bahkan dalam awal surat Al Furqan disebutkan diturunkan bagi seluruh alam).

2. Pujian ini mengisyaratkan kepada kita perlunya memuji Allah dan bersyukur atas diturunkannya Al Qur'an yang menjadi petunjuk untuk mencapai keselamatan dunia dan akhirat. Beberapa tujuan khusus dari diturunkannya Al Qur'an dapat disimak pada lanjutan ayat-ayat ini.

3. Lalu Allah ta'ala menerangkan dua sifat Al Qur'an yaitu :

a. Tidak adanya kontradiksi ('lam yaj'al lahu 'iwajan)
b. Lurus (Qoyyiman)

4. Untuk lebih memahami dua sifat tersebut, sebelumnya perlu diingat bahwa isi dari Al Qur'an secara umum dapat dibagi dua yaitu kabar (pemberitaan) dan perintah (termasuk larangan). Maka dua sifat Al Qur'an pada point sebelumnya aka kita paparkan terhadap masing-masing unsur dari Al Qur'an.

5. Unsur Al Qur'an pertama yaitu Kabar, Al Qur'an mengandung pemberitaan mengenai hal-hal yang telah berlalu, senantiasa terjadi (terjadi saat ini), dan juga peristiwa yang akan terjadi kedepan bahkan hingga di alam kubur dan akhirat. termasuk juga pemberitaan mengenai nama-nama dan sifat Allah ta'ala.

6. Maka kabar-kabar yang datang dari Al Qur'an memiliki sifat yang disebutkan pada point no.3 yaitu 'tidak ada kontradiksi' . Maksudnya Kabar yang terdapat pada Al Qur'an adalah kabar yang BENAR atau JUJUR, karena kontradiksi adalah ciri dari adanya kedustaan. Tidak adanya kontradiksi dalam Al Qur'an secara gamblang disebutkan dalam surat An Nisaa ayat 82 berikut Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ? Kalau kiranya Al Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapatkan pertentangan (kontradiksi) yang banyak di dalamnya.
 
pelajarannya adalah bahwa karena Al Qur'an datang dari Allah ta'ala maka tidak ada kontradiksi atau kebohongan dalam Al Qur'an.

7. Lebih jauh, kabar yang datang dari Al Qur'an memiliki sifat 'Al Qayyim' yaitu selain BENAR juga bahwa kabar yang datang dari Al Qur'an adalah kabar-kabar yang bermanfaat, kabar yang ketika dikosumsi maka akan menguatkan hati dan jiwa, mengisi hati dengan keimanan dan menguatkan akal. Bukan berita-berita yang tidak ada manfaatnya atau bahkan berita yang justru akan membawa dampak buruk bagi hati dan jiwa kita. Oleh karena itu,salah satu bentuk pembinaan dan pengembangan bagi hati dan jiwa kita adalah dengan sering mengkonsumsi kabar-kabar yang terdapat dalam Al Qur'an.

8. kedua mengenai perintah (juga larangan) yang terdapat dari Al Qur'an maka pertama ia memiliki sifat 'tidak ada kontradiksi' yaitu semua perintah (dan larangan) yang terdapat dalam Al Qur'an tidak ada perintah yang sia-sia atau perintah yang berisi kezholiman bagi yang melaksanakannya. Tidak hanya itu, bahkan perintah-perintah tersebut memiliki sifat 'Al Qayyim'

yaitu apabila perintah (dan larangan) itu kita perhatikan akan mensucikan hati dan jiwa, membersihkan dan menguatkannya. Salah satu ciri terjadinya proses 'pembersihan' dalam pengamalan perintah tersebut adalah adanya rasa berat dalam pelaksanaannya. .ya demikianlah proses pembersihan atau pensucian memang akan terasa berat..namun itulah jalan menuju perbaikan hati dan jiwa kita. Oleh karenanya pelaksanaan dari perintah-perintah yang terdapat dalam Al qur'an perlu kita usahakan, pertama tentu sebagai bentuk ketaatan kepada Allah yang juga merupakan proses pembersihan hati dan jiwa kita.

Mari tetap membaca Al Qur'an
Mari tetap mengkaji Al Qur'an
Mari tetap berusaha mengamalkan Al Qur'an.
Alhamdulillah washalaatu wasallamu'alaa rasuulillah.

***&&***
Sumber Utama :
- Tafsir As Sa'diy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar