Rabu, 08 Februari 2012

APA MAKNA WANITA DICIPTAKAN DARI TULANG RUSUK YANG BENGKOK?


   
Ini adalah hadist shahih yg diriwayatkan Bukhari & Muslim di masing" kitab Shahih mereka,dari Nabi saw. Dari hadist Abu Hurairah r.a. bahwasanya Nabi s.a.w bersabda:

``Berbuatlah baiklah kepada wanita,karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk yg paling bengkok adalah paling atas. Maka sikapilah para wanita dg baik. `` {HR. al-Bukhari Kitab an-Nikah no. 1586}

Ini adalah perintah untuk suami,para ayah,saudara" laki" dan lainya untuk menghendaki kebaikan untuk kaum wanita, berbuat baik kepada mereka,tidak mendzalimi mereka & senantiasa memberikan hak" mereka serta mengarahkan mereka kepada kebaikan. Ini yg diwajibkan atas semua orang berdasarkan sabda Nabi s.a.w, "Berbuat baiklah kepad wanita."

Hal ini jangan sampai terhalangi oleh perilaku mereka yg adakalanya bersikap buruk terhadap suaminya & kerabatnya, baik berupa perkataan maupun perbuatan karena wanita diciptakan dari tulang rusuk,sebagaimana yg dikatakan Nabi saw bahwa tulang rusuk yg paling bengkok adalah yg paling atas.

Sebagaimana yg diketahui,bahwa yg paling atas itu adalah pangkal rusuk,itulah tulang rusuk yg paling bengkok,itu jelas. Maknanya,pasti dalam kenyataannya ada kebengkokkan&kekurangan. Karena itulah disebutkan dalam hadist lain dalam ash-Shahihain.

``Aku tidak melihat orang" yg kurang akal&kurang agama yg lebih bias menghilangkan akal laki" yg teguh daripada salah seorang diantara kalian(para wanita).`` {HR. Al Bukhari no. 304&Muslim no.80}

Hadist Nabi saw yg disebutkan dalam ash-shahihain dari hadist Abu Said al-Khudri r.a. Makna "kurang akal" dalam sabda Nabi saw adalah persaksian dua wanita sebanding dg persaksian seorang laki". Sedangkan makna ``kurang agama`` dalam sabda beliau adalah bahwa wanita itu kadang selama beberapa hari & beberapa malam tidak shalat,yaitu ketika dia sedang haidh & nifas. Kekurangan ini adalah ketatapan Allah pada kaum wanita sehingga wanita tidak berdosa dalam hal ini.

Maka hendaknya wanita mengakui hal ini sesuai dg petunjuk Nabi saw tidak berbicara berdasarkan hawa nafsu,tapi berdasar wahyu Allah berikan kepadanya,lalu beliau sampaikan kepada umatnya,sebagaimana firman Allah swt,

``Demi bintang ketika terbenam,kawanmu (Muhammad) tidak sesak & tidak keliru, & tiadalah yg diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapanya itu tiada lain hanyalah wahyu yg di wahyukan (kepadanya).`` {Qs. An-Najm 4}

***&&***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar