Senin, 06 Februari 2012

Cinta




 

Cinta

Mencintai dan dicintai adalah fitrah setiap manusia. Bila cinta merasuki hati tak satupun dapat menolaknya. cinta adalah anugerah Sang Maha Penguasa. Namun cinta seperti apakah yang sesungguhnya dalam Islam itu?

Islam tidak melarang cinta, namun Islam melarang melampaui batas. Pandangan yang terus-menerus saja dilarang dalam Islam. Seperti sabda Rasulullah SAW :

“Hai Ali, janganlah kamu ikuti pandangan yang pertama dengan pandangan yang selanjutnya. Sesungguhnya pandangan yang pertama adalah bagimu dan pandangan selanjutnya bukan bagimu.”

Cinta yang dibicarakan dalam Islam begitu indah, karena Islam mengajarkan cinta yang sesungguhnya. Cinta untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Cinta kepada Sang Pencipta Allah SWT. dan Rasulullah Muhammad SAW. Bukan cinta seperti yang diartikan kebanyakan orang saat ini. Islam memang mengajarkan kita untuk saling mencintai, tetapi itu semata-mata hanya karena Allah SWT. Karena cinta adalah penyempuran iman. Cinta memiliki 3 tingkatan.

Mari kita simak pendapat Ibnu al-arabi (tokoh filosofo islam) mengenai rasa cinta. Ibnu al-araby membagi cinta pada 3 tingkatan, yaitu:

1.Cinta Natural (Cinta Tingkat Rendah). Cinta yang lebih mengutamakan harta, keluarga, daripada cinta kepada Allah, Rasul-Nya dan jihad dijalan-Nya..Cinta ini bersifat subjektif, kita lebih mementingkan keuntungan diri sendiri. Contohnya, kita dapat mencintai seseorang karna dia telah menolong kita, berbuat baik pada kita. Seperti cintanya seekor kucing pada majikannya karna telah merawatnya.

2.Cinta Supranatural (Cinta Tingkat Menengah). Cinta yang ditujukan kepada orang tua, anak, keluarga, pasangan, sahabat, sesama Muslim yang semata-mata karena Allah SWT. Cinta ini bersifat objektif, tanpa pamrih. Dimana kita akan mencintai seseorang dengan tulus tanpa mengharapkan timbal balik walau masih ada muatan subjektif. Contohnya seperti cintanya seorang ibu pada anaknya, ia rela berkorban apapun dan bgaimanapun caranya demi kebaikan anaknya walaupun tanpa ada balasan (rasa cinta) dari anaknya tersebut.

3.Cinta Ilahi (Cinta Tingkat Tinggi). Cinta yang ditujukan kepada Allah SWT. dan Rasulullah SAW. Menempatkan Allah SWT. dan Nabi Muhammad SAW. sebagai yang paling utama. Inilah kesempurnaan dari rasa cinta.

Tingkatan cinta manakah yang kita miliki?

Cinta berawal dari salam, karena salam adalah kebaikan. Segala sesuatu yang indah berawal dari kebaikan. Seperti hadits Rasulullah SAW :

“Demi jiwaku yang berada dalam genggaman-Nya. Kalian tidaklah masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidaklah beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukan hal yang akan membuat kalian saling mencintai? Sampaikan salam di antara kalian.”

***&&***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar