Senin, 06 Februari 2012

Terjemahan Surat 18 : SURAH AL KAHFI (GUA): Ayat 1 hingga akhirayat - ayat 110


Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


 #18 ***18:0***

AL KAHFI
(Gua)


MUQADDIMAH


Surat  ini terdiri atas 110 ayat, termasuk  golongan  surat-surat Makkiyyah. 
Dinamai "Al-Kahfi" artinya "Gua" dan "Ashhabul Kahfi"
yang artinya "Penghuni-Penghuni Gua". Kedua nama ini diambil dari cerita yang 
terdapat dalam surat ini pada ayat 9 sampai dengan 26,
tentang beberapa orang pemuda yang tidur dalam gua bertahun-tahun lamanya.
Selain cerita tersebut, terdapat pula beberapa buah cerita dalam surat ini,
yang kesemuanya mengandung i'tibar dan pelajaran-pelajaran yang amat berguna
bagi kehidupan manusia. Banyak hadist-hadist Rasulullah s.a.w. yang 
menyatakan keutamaan membaca surat ini.

Pokok-pokok isinya:

I. Keimanan:
Kekuasaan Allah swt untuk memberi daya tahan hidup pada manusia
di luar hukum kebiasaan: dasar-dasar tauhid serta keadilan
Allah s.w.t. tidak berobah untuk selama-lamanya; kalimat-kalimat
Allah (ilmu-Nya) amat luas sekali, meliputi segala sesuatu,
sehingga manusia tidak mampu buat menulisnya. Kepastian datangnya
hari berbangkit; Al Qur'an adalah kitab suci yang isinya bersih
dari kekacauan dan kepalsuan.

2. Hukum-Hukum:
    Dasar hukum wakalah (berwakil); larangan membangun tempat ibadah
    di atas kubur; hukum membaca "Insya Allah", perbuatan salah yang
    dilakukan karena lupa adalah dimaafkan; kebolehan merusak suatu
    barang untuk menghindarkan bahaya yang lebih besar.

3. Kisah-Kisah:
    Cerita Ashhabul Kahfi; cerita dua orang laki-laki yang seorang kafir

    dan yang lainnya mu'min; cerita Nabi Musa a.s. dengan Khidhr a.s.;
cerita Dzulkarnain dengan Ya'juj dan Ma'juj.

4. Dan lain-lain:
    Beberapa pelajaran yang dapat diambil dari cerita-cerita dalam surat

    ini antara lain tentang kekuatan iman kepada Allah swt serta ibadah
    yang ikhlas kepadaNya; kesungguhan seseorang dalam mencari guru
(ilmu) adab sopan-santun antara murid dengan guru; dan beberapa
contoh tentang cara memimpin dan memerintah rakyat, serta
perjuangan untuk mencapai kebahagiaan rakyat dan negara.



AL-KAHFI (PENGHUNI GUA)
SURAT KE 18: 110 ayat


Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

ANCAMAN TERHADAP KEPERCAYAAN BAHWA TUHAN PUNYA ANAK.

***18:1***
1. Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya
Al Kitab (Al-Qur'an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan [871]
di dalamnya;

[871] tidak ada dalam Al-Qur'an itu ma'na-ma'na yang berlawananan
dan tak ada penyimpangan dari kebenaran.

***18:2***
2. sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang
sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada
orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan

mendapat pembalasan yang baik,

***18:3***
3. mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.

***18:4***
4. Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata: "Allah
mengambil seorang anak."

***18:5***
5. Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu,
begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah buruknya kata-kata yang
keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu)
kecuali dusta.

***18:6***
6. Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih
hati
setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada
keterangan ini (Al-Qur'an).

***18:7***
7. Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai
perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara
mereka  yang terbaik perbuatannya.

***18:8***
8. Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang
di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.

KISAH ASHAABUL KAHFI.

***18:9***
9. Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang
mempunyai) raqim [872] itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan
Kami yang mengherankan?

[872] Raqim: sebagian ahli tafsir mengartikan nama anjing dan sebagian
yang lain mengartikan batu bersurat.

***18:10***
10. (Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke
dalam gua, lalu mereka berdo'a: "Wahai Tuhan kami, berikanlah
rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami
petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)."

***18:11***
11. Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu [873],

[873] Maksudnya: Allah menidurkan mereka selama 309 tahun qamariah
dalam gua itu (lihat ayat 25 ini) sehingga mereka tak dapat
    dibangunkan oleh suara apapun.

***18:12***
12. Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di
antara kedua golongan itu [874] yang lebih tepat dalam menghitung
berapa lama mereka tinggal (dalam gua itu).

[874] Kedua golongan itu ialah pemuda-pemuda itu sendiri yang berselisih

tentang berapa lamanya mereka tinggal dalam gua itu.

***18:13***
13. Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar.
Sesungguhnya
mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan
Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.

***18:14***
14. Dan Kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri [875], lalu
mereka pun berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi;
kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau

demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran".

[875] Maksudnya: berdiri di hadapan raja Dikyanus (Decius) yang zalim
dan menyombongkan diri.

***18:15***
15. Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk

disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang

kepercayaan mereka)? Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang
yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?

***18:16***
16. Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah
selain
Allah,  maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu

akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu
yang
berguna bagimu dalam urusan kamu [876].

[876] Perkataan ini terjadi antara mereka sendiri yang timbulnya karena
ilham dari Allah.

***18:17***
17. Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua
mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi
mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas
dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari tanda-tanda
(kebesaran) Allah. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah,
maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang
disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun
yang dapat memberi petunjuk kepadanya.

***18:18***
18. Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; Dan
kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing
mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu
menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka
dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh
ketakutan terhadap mereka.

***18:19***
19. Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di

antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka:
Sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)". Mereka menjawab: "Kita
berada (disini) sehari atau setengah hari". Berkata (yang lain lagi):
"Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini).
Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota
dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah
makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu
untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah
sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun.

***18:20***
20. Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka
akan melempar kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama
mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama
lamanya".

***18:21***
21. Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka,
agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa
kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-
orang itu berselisih tentang urusan mereka [877], orang-orang itu
berkata: "Dirikan sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka
lebih mengetahui tentang mereka". Orang-orang yang berkuasa atas urusan
mereka berkata: "Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah
peribadatan di atasnya".

[877] Yang mereka perselisihkan itu tentang hari kiamat: apakah itu
akan terjadi atau tidak dan apakah pembangkitan pada hari kiamat
dengan jasad atau roh ataukah dengan roh saja. Maka Allah
mempertemukan mereka dengan pemuda-pemuda dalam cerita ini untuk
menjelaskan bahwa hari kiamat itu pasti datang dan pembangkitan
itu adalah dengan tubuh dan jiwa.

***18:22***
22. Nanti (ada orang yang akan) mengatakan [878] (jumlah mereka) adalah
tiga
orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan:
"(jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjing
nya", sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain lagi)
mengatakan: "(jumlah mereka) tujuh orang, yang ke delapan adalah
anjingnya". Katakanlah: "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak
ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit". Karena itu

janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali per-
tengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-
pemuda itu) kepada seorangpun di antara mereka.

[878] Yang dimaksud dengan "orang yang akan mengatakan" ini ialah orang-

orang ahli kitab dan lain-lainnya pada zaman Nabi Muhammad s.a.w.

***18:23***
23. Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu:
"Sesungguhnya
aku akan mengerjakan ini besok pagi,

***18:24***
24. kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah" [879]. Dan ingatlah kepada
Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan
memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini".

[879] Menurut riwayat, ada beberapa orang Quraisy bertanya kepada Nabi
Muhammad s.a.w. tentang roh, kisah ashhabul kahfi (penghuni gua)
dan kisah Dzulqarnain lalu beliau menjawab, datanglah besok pagi
kepadaku agar aku ceritakan. Dan beliau tidak mengucapkan "insya
Allah" (artinya jika Allah menghendaki). Tapi kiranya sampai besok
harinya wahyu terlambat datang untuk menceritakan hal-hal tersebut
dan Nabi tidak dapat menjawabnya. Maka turunlah ayat 23-24 di atas,
sebagai pelajaran kepada Nabi; Allah mengingatkan pula bilamana
    Nabi lupa menyebut "Insya Allah" haruslah segera menyebutkannya
    kemudian.

***18:25***
25. Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah
sem-
bilan tahun (lagi).

***18:26***
26. Katakanlah: "Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal
(di
gua); kepunyaan-Nya-lah semua yang tersembunyi di langit dan di bumi.
Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tak
ada
seorang pelindungpun bagi mereka selain dari pada-Nya; dan Dia tidak
mengambil seorangpun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan".

PETUNJUK-PETUNJUK TENTANG DA'WAH

Teguran kepada Nabi agar jangan mementingkan orang-orang terkemuka saja
dalam da'wah.

***18:27***
27. Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al

Qur'an). Tidak ada (seorangpun) yang dapat merobah kalimat-kalimat-Nya.
Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari pada-
Nya.

***18:28***
28. Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru
Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan
janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan
perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya
telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya
dan adalah keadaannya itu melewati batas.

***18:29***
29. Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka
barangsiapa
yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin
(kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang
orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika
mereka
meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi
yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk
dan tempat istirahat yang paling jelek.

***18:30***
30. Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami
tidak
akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya)
dengan yang baik.

***18:31***
31. Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga 'Adn, mengalir
sungai-
sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang mas
dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, se-

dang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah.
Itulah
pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah;

Tamsil kehidupan dunia dan orang-orang yang tertipu padanya.

***18:32***
32. Dan berikanlah kepada mereka [880] sebuah perumpamaan  dua orang
laki-laki [881], Kami jadikan bagi seorang di antara keduanya (yang
kafir) dua buah kebun anggur dan kami kelilingi kedua kebun itu dengan
pohon-pohon korma dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang.

[880] Yaitu: kepada orang-orang mu'min dan orang-orang kafir.

[881] Yaitu: dua orang Yahudi yang seorang mu'min dan yang lain kafir.

***18:33***
33. Kedua buah kebun itu menghasilkan buahnya, dan kebun itu tiada
kurang
buahnya sedikitpun, dan Kami alirkan sungai di celah-celah kedua kebun
itu,

***18:34***
34. dan dia mempunyai kekayaan besar, maka ia berkata kepada kawannya
(yang
mu'min) ketika bercakap-cakap dengan dia: "Hartaku lebih banyak dari
pada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat"

***18:35***
35. Dan dia memasuki kebunnya sedang dia zalim terhadap dirinya sendiri
[882]; ia berkata: "Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya,

[882] yaitu: dengan keangkuhan dan kekafirannya.

***18:36***
36. dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika
sekiranya
aku kembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali
yang lebih baik dari pada kebun-kebun itu".

***18:37***
37. Kawannya (yang mu'min) berkata kepadanya - sedang dia bercakap-cakap

dengannya: "Apakah kamu kafir kepada (Tuhan) yang menciptakan kamu
dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu
seorang laki-laki yang sempurna?

***18:38***
38. Tetapi aku (percaya bahwa): Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak
mem-
persekutukan seorangpun dengan Tuhanku.

***18:39***
39. Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu
"MAASYAA
ALLAH, LAA QUWWATA ILLAA BILLAH (sungguh atas kehendak Allah semua ini
terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).
Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan
keturunan,

***18:40***
40. maka mudah-mudahan Tuhanku, akan memberi kepadaku (kebun) yang lebih

baik dari pada kebunmu (ini); dan mudah-mudahan Dia mengirimkan keten-
tuan (petir) dari langit kepada kebunmu; hingga (kebun itu) menjadi
tanah yang licin;

***18:41***
41. atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka sekali-kali kamu
tidak
dapat menemukannya lagi".

***18:42***
42. Dan harta kekayaannya dibinasakan; lalu ia membulak-balikkan kedua
tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang ia telah belanjakan untuk
itu, sedang pohon anggur itu roboh bersama para-paranya dan dia berkata:

"Aduhai kiranya dulu aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan
Tuhanku".

***18:43***
43. Dan tidak ada bagi dia segolonganpun yang akan menolongnya selain
Allah;
dan sekali-kali ia tidak dapat membela dirinya.

***18:44***
44. Di sana pertolongan itu hanya dari Allah Yang Hak. Dia adalah
sebaik-
baik Pemberi pahala dan sebaik-baik Pemberi balasan.

***18:45***
45. Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia
sebagai
air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya
tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi
kering
yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala
sesuatu.

***18:46***
46. Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi
amalan-amalan
yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta
lebih baik untuk menjadi harapan.

Beberapa kejadian pada hari kiamat dan kedurhakaan Iblis.

***18:47***
47. Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan
gunung-gunung
dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh
manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka.

***18:48***
48. Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris.
Sesungguhnya
kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada kali
yang
pertama; bahkan kamu mengatakan bahwa Kami sekali-kali tidak akan
menetapkan bagi kamu waktu [883] (memenuhi) perjanjian.

[883] Yang dimaksud dengan waktu di sini ialah hari berbangkit yang
telah
dijanjikan Allah untuk menerima balasan.

***18:49***
49. Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah

ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata:
"Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil

dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka
dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak
menganiaya seorang juapun".

***18:50***
50. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah
kamu
kepada Adam [884], maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari
golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu
mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain
daripada-Ku,
sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti
(dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.

[884] lihat no. 36.

***18:51***
51. Aku tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak cucunya) untuk
menyaksikan
penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka
sendiri; dan tidaklah Aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu
sebagai penolong.

***18:52***
52. Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Dia berfirman: "Serulah
olehmu sekalian sekutu-sekutu-Ku yang kamu katakan itu". Mereka lalu
memanggilnya tetapi sekutu-sekutu itu tidak membalas seruan mereka dan
Kami adakan untuk mereka tempat kebinasaan (neraka).

***18:53***
53. Dan orang-orang yang berdosa melihat neraka, maka mereka meyakini,
bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya dan mereka tidak menemukan tempat
berpaling dari padanya.

Akibat tidak mengindahkan peringatan-peringatan Allah s.w.t.

***18:54***
54. Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam
Al Qur'an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk
yang paling banyak membantah.

***18:55***
55. Dam tidak ada sesuatupun yang menghalangi manusia dari beriman,
ketika
petunjuk telah datang kepada mereka, dan dari memohon ampun kepada
Tuhannya, kecuali (keinginan menanti) datangnya hukum (Allah yang telah
berlalu pada) umat-umat yang dahulu atau datangnya azab atas mereka
dengan nyata.

***18:56***
56. Dan tidaklah Kami mengutus rasul-rasul hanyalah sebagai pembawa
berita
gembira dan sebagai pemberi peringatan; tetapi orang-orang yang kafir
membantah dengan yang batil agar dengan demikian mereka dapat melenyap
kan yang hak, dan mereka menganggap ayat-ayat kami dan peringatan-
peringatan terhadap mereka sebagai olok-olokan.

***18:57***
57. Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah
diperingatkan
dengan ayat-ayat Tuhannya lalu dia berpaling dari padanya dan melupakan
apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah
meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak)
memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka; dan
kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak
akan mendapat petunjuk selama-lamanya.

***18:58***
58. Dan Tuhanmulah yang Maha Pengampun, lagi mempunyai rahmat. Jika Dia
mengazab mereka karena perbuatan mereka, tentu Dia akan menyegerakan
azab bagi mereka. Tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu (untuk
mendapat azab) yang mereka sekali-kali tidak akan menemukan  tempat
berlindung dari padanya.

***18:59***
59. Dan (penduduk) negeri telah Kami binasakan ketika mereka berbuat
zalim, dan telah Kami tetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka.

NABI MUSA A.S. MENCARI ILMU.

Nabi Musa a.s. bertemu dengan Khidhr a.s.

***18:60***
60. Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya [885]: "Aku tidak

akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan;
atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun".

[885] Menurut ahli tafsir, murid Nabi Musa a.s. itu ialah Yusya 'bin
Nun.

***18:61***
61. Maka tatkala mereka sampai ke pertemuan dua buah laut itu, mereka
lalai
akan ikannya, lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu.

***18:62***
62. Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musa kepada
muridnya: "Bawalah kemari makanan kita; sesungguhnya kita telah merasa
letih karena perjalanan kita ini".

***18:63***
63. Muridnya menjawab: "Tahukah kamu tatkala kita mecari tempat
berlindung
di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang)
ikan itu  dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya
kecuali syaitan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara
yang aneh sekali".

***18:64***
64. Musa berkata: "Itulah (tempat) yang kita cari". Lalu keduanya
kembali,
mengikuti jejak mereka semula.

***18:65***
65. Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami,

yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang
telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami [886].

[886] Menurut ahli tafsir hamba di sini ialah Khidhr, dan yang dimaksud
dengan rahmat di sini ialah wahyu dan kenabian. Sedang yang
dimaksud dengan ilmu ialah ilmu tentang yang ghaib seperti yang
    akan diterangkan dengan ayat-ayat berikut.

***18:66***
66. Musa berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu
mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah
diajarkan kepadamu?"

***18:67***
67. Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup
sabar bersama aku.

***18:68***
68. Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum
mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"

***18:69***
69. Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang
yang
sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun".

***18:70***
70. Dia berkata: "Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan
kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya
kepadamu".

Khidhr membocorkan perahu.

***18:71***
71. Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu
lalu
Khidhr melobanginya. Musa berkata: "Mengapa kamu melobangi perahu itu
akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya?" Sesungguhnya kamu telah
berbuat sesuatu kesalahan yang besar.

***18:72***
72. Dia (Khidhr) berkata: "Bukankah aku telah berkata: "Sesungguhnya
kamu
sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku".

***18:73***
73. Musa berkata: "Janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku dan
janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku".

Khidhr membunuh seorang anak.

***18:74***
74. Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan
seorang anak, maka Khidhr membunuhnya. Musa berkata: "Mengapa kamu
membunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain?
Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar".


JUZ 16

***18:75***
75. Khidhr berkata: "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa
sesungguhnya
kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?"

***18:76***
76. Musa berkata: "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah
(kali)
ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya
kamu sudah cukup memberikan uzur padaku".

Khidhr membetulkan dinding rumah.

***18:77***
77. Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada
penduduk
suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi
penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya
mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka

Khidhr menegakkan dinding itu. Musa berkata: "Jikalau kamu mau, niscaya
kamu mengambil upah untuk itu".

Hikmah-hikmah dari perbuatan-perbuatan Khidhr.

***18:78***
78. Khidhr berkata: "Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; kelak
akan
kuberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat
sabar terhadapnya.

***18:79***
79. Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja
di laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan
mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera.

***18:80***
80. Dan adapun anak muda itu, maka keduanya adalah orang-orang mu'min,
dan
kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada
kesesatan dan kekafiran.

***18:81***
81. Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka
dengan
anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam
kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya).

***18:82***
82. Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim
di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka
berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu
menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan
mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah
aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah
tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya".

DZULQARNAIN DENGAN YA'JUJ DAN MA'JUJ.

***18:83***
83. Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulkarnain.
Katakanlah:
"Aku akan bacakan kepadamu cerita tantangnya".

***18:84***
84. Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi,
dan
Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu,

***18:85***
85. maka diapun menempuh suatu jalan.

***18:86***
86. Hingga apabila dia telah sampai ketempat terbenam matahari, dia
melihat
matahari terbenam [887] di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia
mendapati di situ segolongan umat [888]. Kami berkata: "Hai Dzulkarnain,

kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan [889] terhadap mereka.

[887] Maksudnya: sampai ke pantai sebelah barat di mana Dzulqarnain
melihat matahari sedang terbenam.

[888] Ialah umat yang tidak beragama.

[889] yaitu dengan menyeru mereka kepada beriman.

***18:87***
87. Berkata Dzulkarnain: "Adapun orang yang aniaya, maka kami kelak akan

mengazabnya, kemudian dia kembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan
mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya.

***18:88***
88. Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka baginya
pahala
yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami titahkan kepadanya
(perintah)
yang mudah dari perintah-perintah kami".

***18:89***
89. Kemudian dia menempuh jalan (yang lain).

***18:90***
90. Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbit matahari (sebelah
Timur)
dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak
menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari

[890] itu,

[890] Menurut sebagian ahli tafsir bahwa golongan yang ditemui
Dzulqarnain
itu adalah umat yang miskin.

***18:91***
91. demikianlah. dan sesungguhnya ilmu Kami meliputi segala apa yang ada

padanya.

***18:92***
92. Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi).

***18:93***
93. Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia
mendapati
di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti
pembicaraan [891].

[891] Maksudnya: mereka mereka tidak bisa memahami bahasa orang lain,
karena bahasa mereka amat jauh bedanya dari bahasa yang lain,
dan merekapun tidak dapat menerangkan maksud mereka dengan jelas
karena kekurangan kecerdasan mereka.

***18:94***
94. Mereka berkata: "Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj
[892]
itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami
memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding
antara kami dan mereka?"

[892] Ya'juj dan Ma'juj ialah dua bangsa yang membuat kerusakan di muka
bumi, sebagai yang telah dilakukan oleh bangsa Tartar dan Mongol.

***18:95***
95. Dzulkarnain berkata: "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku
kepadaku
terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan
(manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan
mereka,

***18:96***
96. berilah aku potongan-potongan besi". Hingga apabila besi itu telah
sama
rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: "Tiuplah
(api itu)". Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api,
diapun berkata: "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan

ke atas besi panas itu".

***18:97***
97. Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula)
melobanginya.

***18:98***
98. Dzulkarnain berkata: "Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka

apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh;

dan janji Tuhanku itu adalah benar".

***18:99***
99. Kami biarkan mereka di hari itu [893] bercampur aduk antara satu
dengan
yang lain, kemudian ditiup lagi [894] sangkakala, lalu Kami kumpulkan
mereka itu semuanya,

[893] Maksudnya: Di hari kehancuran dunia yang dijanjikan oleh Allah.

[894] Maksudnya: tiupan yang kedua yaitu tiupan sebagai tanda
kebangkitan
dari kubur dan pengumpulan ke padang Mahsyar, sedang tiupan yang
pertama ialah tiupan kehancuran alam ini.

***18:100***
100. dan Kami nampakkan Jahannam pada hari itu [895] kepada orang-orang
kafir
dengan jelas,

[895] Pada hari makhluk di padang Mahsyar dikumpulkan.

***18:101***
101. yaitu orang-orang yang matanya dalam keadaan tertutup dari
memperhatikan
tanda-tanda kebesaran-Ku, dan adalah mereka tidak sanggup mendengar.

AZAB BAGI ORANG-ORANG MUSYRIK DAN PAHALA BAGI ORANG-ORANG MU'MIN

Celakalah orang-orang musyrik.

***18:102***
102. maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat)
mengambil
hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah
menyediakan neraka Jahannam tempat tinggal bagi orang-orang kafir.

Amat merugilah orang-orang yang terpedaya oleh dirinya sendiri.

***18:103***
103. Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang
orang-orang
yang paling merugi perbuatannya?"

***18:104***
104. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan
dunia
ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.

***18:105***
105. Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan
mereka
dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia [896], maka hapuslah amalan-
amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan)
mereka pada hari kiamat.

[896] Maksudnya: tidak beriman kepada pembangkitan di hari kiamat, hisab

dan pembalasan.

***18:106***
106. Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan
kekafiran
mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku
sebagai olok-olok.

Surga Firdaus bagi orang-orang yang beramal saleh.

***18:107***
107. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi
mereka
adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal,

***18:108***
108. mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari
padanya.


LUASNYA ILMU ALLAH TIDAK TERHINGGA.

***18:109***
109. Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis)
kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis
(ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan
sebanyak itu (pula)".

***18:110***
110. Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan
yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka
hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia
mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".

***18:111***
PENUTUP

 Surat Al Kahfi dimulai dengan menerangkan sifat Al Qur'an sebagai
petunjuk dan peringatan bagi manusia, dan sebagai peringatan pula
terhadap

mereka yang mengatakan bahwa Allah mempunyai anak. Semua yang ada
dipermukaan
bumi merupakan perhiasan bagi bumi dan sengaja diciptakan Allah agar
manusia
memikirkan bagaimana cara mengambil manfa'at dari semuanya itu.
 Kekuasaan Allah dan betapa luas pengetahuan-Nya dikemukakan dalam
surat ini dengan menyebutkan kisah Nabi Musa a.s. dengan Khidhr a.s.,
kisah
Dzulqarnain dan dengan mengibaratkan bahwa seandainya semua air yang ada
di
bumi dan ditambah lagi sebanyak itu pula dijadikan tinta untuk menulis
ilmu
Allah, tentu tidak akan mencukupi.
 Kemudian diterangkan bahwa semua amal orang musyrik itu tidak diberi
pahala di akhirat, sedang untuk orang-orang mu'min disediakan Jannatun
Na'im.

PERSESUAIAN SURAT AL KAHFI DENGAN SURAT MARYAM

1. Kedua surat ini sama-sama mengandung kisah yang ajaib, seperti
surat Al Kahfi mengemukakan kisah Ashhabul Kahfi, kisah Musa a.s.
dengan Khidhr a.s., kisah Dzulqarnain, sedang surat Maryam
mengemukakan kisah keluarga Yahya a.s. di waktu bapaknya Zakariya a.s.
telah sangat tua dan ibunya seorang wanita tua yang mandul, dan
kisah kelahiran Isa a.s. tanpa bapak.

2. Bagian akhir surat Al Kahfi menerangkan tentang ancaman Allah
terhadap orang-orang kafir yang mengambil pelindung selain
Allah, semua amal mereka sia-sia dan mereka dimasukkan ke dalam
neraka, sedang pada bagian akhir surat Maryam diulangi lagi celaan
dan ancaman Allah terhadap orang-orang yang mempersekutukan-Nya.


#19 ***19:0***
19.  MARYAM

MUQADDIMAH

Surat Maryam terdiri atas 98 ayat, termasuk golongan
surat-surat Makkiyyah, karena hampir seluruh ayatnya diturunkan
sebelum Nabi Muhammad s.a.w. hijrah ke Madinah, bahkan sebelum
sahabat-sahabat beliau hijrah ke negeri Habsyi. Menurut riwayat
Ibnu Mas'ud, Ja'far bin Abi Thalib membacakan permulaan surat
Maryam ini kepada raja Najasyi dan pengikut-pengikutnya di waktu ia
ikut hijrah bersama-sama sahabat-sahabat yang lain ke negeri
Habsyi.

Surat ini dinamai "Maryam", karena surat ini mengandung kisah
Maryam, ibu Nabi Isa a.s. yang serba ajaib, yaitu melahirkan
puteranya lsa a.s., sedang ia sebelumnya belum pernah dikawini atau
dicampuri oleh seorang laki-laki pun. Kelahiran Isa a.s. tanpa
bapa, merupakan suatu bukti kekuasaan Allah s.w.t.  Pengutaraan
kisah Maryam sebagai kejadian yang luar biasa dan ajaib dalam surat
ini, diawali dengan kisah kejadian yang luar biasa dan ajaib pula,
yaitu dikabulkannya do'a Zakaria a.s. oleh Allah s.w.t., agar
beliau dianugerahi seorang putera sebagai pewaris dan pelanjut
cita-cita dan kepercayaan beliau, sedang usia beliau sudah sangat
tua dan isteri beliau seorang yang mandul yang menurut ukuran ilmu
biologi tidak mungkin akan terjadi.

Pokok-pokok isinya:

I.   Keimanan:

Allah berbuat sesuatu menurut yang dikehendaki-Nya, kendatipun
menyimpang dan hukum-hukum alam; Isa a.s. bukan anak Allah
karena mustahil Allah mempunyai anak; Jibril a.s. turun
kepada rasul-rasul membawa wahyu atas perintah Allah; di hari
kiamat orang kafir menghadap Allah sendiri-sendiri semua
manusia akan menghadap Tuhan sebagai hamba.

2.   Kisah-kisah:

Allah mengabulkan do'a Zakaria a.s. untuk memperoleh anak,
sekalipun usia beliau sudah sangat tua dan isteri beliau
seorang yang mandul; kisah kelahiran Isa a.s. tanpa bapak;
kisah Ibrahim a.s. dengan bapaknya; Musa a.s. seorang yang
dipilih oleh Allah; Ismail a.s. seorang yang benar dalam
janjinya; Idris a.s. seorang yang sangat kuat kepercayaannya.

3.   Dan lain-lain:

Ancaman terhadap orang yang meninggalkan sembahyang dan
mengikuti hawa nafsunya serta kabar gembira untuk orang-orang
yang telah taubat dan mengerjakan amal-amal yang saleh;
keadaan di syurga; membiarkan orang yang sesat setelah diberi
petunjuk bergelimang dalam kesesatannya adalah sunnah Allah.

1 komentar:

  1. Alhamdulillah. Artikelnya panjang biar di save dulu agar nanti bisa dibaca offline. Terima kasih.
    http://goo.gl/CPA9wD

    BalasHapus