“Sungguh fenomena orang beriman segalanya mengagumkan, Allah tidaklah menetapkan baginya suatu keputusan kecuali kebaikan; bila di timpa musibah ia bersabar, maka kebaikan baginya. Dan bia di beri rezeki ia pun bersyukur, maka kebaikan pula baginya”. (HR. Muslim)
Hidup adalah perjuangan! Begitulah pepatah mengatakan. Mereka yang berjuang penuh kesabaran, itulah para pejuang sejati. Mereka yang hidupnya di bingkai dengan kesabaran, itulah orang-oang sukses. Mereka menghadapi berbagai kesulitan hidup dengan lapang dada, tidak mudah menyerah dan penuh percaya diri. Menghiasi diri dengan sikap sabar adalah akhlak orang-orang mulia.
Al-Quran sendiri menyebut kata “Shobr” atau sabar dalam bermacam bentuk sebanyak seratus tiga kali! Hal ini menandakan keutamaan sikap sabar. Ibnu Abbas pernah berkata, “Sebesar apa al-Quran memperhatikan sesuatu, sebesar itu pula kita respek terhadapnya”. Adapun mutiara sabar dalam al-Quran maha luas. Empat diantaranya akan kita selami bersama.
Pertama, bahagia. Anugerah kebahagiaan adalah segalanya dalam kehidupan. Untuk meraihnya bermacam cara dilakukan. Yang paling menonjol, menumpuk harta. Demi harta mereka rela binasa. Padahal, setelah meninggal dunia mereka tidak bisa membawanya. Bahkan, menjadi pemicu petumpahan darah antar saudara dan keluarga. Ketahuilah, harta yang dimiliki adalah milik-Nya dan akan dikembalikan kepada-Nya.
Sikap sabar akan membawa kita pada satu titik, dimana seseorang merasa lega dan rela apapun yang menimpa dirinya. Ia tidak gelisah dengan musibah, tidak gundah dengan himpitan hidup, dan tidak resah dengan cobaan dan ujian. Bila sikap ini dipelihara kebahagiaan akan mudah diraih, karena orang yang bersabar pasti bahagia. “Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-oang yang sabar. (Yaitu) orang-oang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali”. (QS. 2:156)
Kedua, optimis. Dengan sabar kita bersemangat jalani roda kehidupan. Sabar membuat seseorang optimis dengan apa yang di janjikan Allah padanya. Optimis Allah cinta padanya. Optimis hanya kebaikan yang menimpa dirinya. Optimis setelah bersabar akan datang pertolongan. Dan optimis setelah susah akan raih kemudahan.
Bila ditimpa musibah ia optimis bahwa itu ujian dari Allah. Sabar menjalani, semangat mengarungi dan pantang untuk menyerah. Ia yakin, dengan bersabar dapat segera keluar dari segala cabaran dan cobaan. “Maka bersabarlah kamu, sungguh janji Allah adalah benar, dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu”. (QS. 30:60)
Ketiga, kesuksesan. Selain bahagia dan optimis, sabar akan membawa kepada kesuksesan hidup. Seorang yang sukses adalah sosok penyabar sejati. Setelah melewati gelombang, badai, onak dan duri ia menghirup udara segar, kesuksesan. “Sesungguhnya Aku memberi balasan kepada mereka di hari ini karena kesabaran mereka, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang”. (QS. 23:111)
Keempat, syukur. Syukur atas karunia Allah yang terhampar luas. Syukur atas kemenangan dan kesuksesan. Bersyukur kita bisa tetap optimis. Syukur karena kita bisa tetap istiqomah di jalan-Nya. Bersyukurlah. Karena sikap sabar terhadap nikmat yang banyak adalah bentuk syukur pada Sang Pemberi Nikmat. Sikap sabar tidak saja saat susah, namun saat senangpun mesti bersabar (baca: syukur). Syukur adalah satu dari sejuta mutiara sabar. “Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi si penyabar dan banyak bersyukur”. (QS. 14:15)
Bangsa kita yang terus mendapat ujian; kelaparan, ketakutan beragam bencana alam, himpitan ekonomi, penyakit sosial dan berbagai ujian lainnya amat memerlukan pribadi-pribadi mulia, pribadi penyabar. Robbanaa afrigh ‘alainaa shobron, “Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami”. (QS. 7:126). Inilah doa yang dilantunkan umat terdahulu saat diberi ujian oleh Sang Pencipta. Mereka meyakini, tanpa kesabaran ujian dan cobaan tidak akan berhasil dilalui. Sabar satu-satunya sikap untuk menata kehidupan, karena ia mutiara berkah, mutiara rahmat dan mutiara petunjuk. “Mereka itulah oang-orang yang mendapat berkah nan sempurna, rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS. 2:157)
***&&***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar