Bersikaplah lemah
lembut dan jauhkan diri dari ucapan-ucapan kotor.
Wanita adalah makhluk Allah yang bisa dibilang lemah. Namun
tidak dapat dipungkiri, dalam berbicara seorang wanita dapat lebih aktif
daripada laki-laki. Maka dari itu, seorang wanita harus bisa menjaga sikap
tersebut dalam bergaul. Rasulullah SAW berwasiat kepada Aisyah ra. beliau
bersabda : Wahai Aisyah, bersikaplah yang lembut. Karena sikap lemah lembut
tidak terdapat pada sesuatu kecuali ia membuatnya jadi lebih indah, dan sikap
lemah lembut tidak dilepas dari sesuatu kecuali ia membuatnya jadi buruk”
Tidak
diperkenankannya mendominir pembicaraan.
Kaum wanita mempunyai kebiasaan banyak bicara, dan disitulah
letak nilai kepribadian mereka. Padahal pembicaraan yang baik adalah yang
membari kesempatan orang lain untuk ikut bergabung dalam pembicaraan tersebut.
Jangan keluar
sampai larut malam.
Kebanyakan wanita sekarang ini suka keluar malam sampai
larut malam, terutama pada malam minggu. Mereka lebih suka menghabiskan waktu
bersama teman-temannya dengan tujuan tidak jelas daripada menghabiskannya
dengan keluarga di rumah. Padahal itu bisa menimbulkan fitnah dan mencemarkan
nama baik keluarga.
Jangan mengadakan
perkumpulan untuk hal yang tidak jelas.
Sebagian besar yang melakukan fitnah (gossip) yaitu wanita.
Apalagi jika mereka sudah berkumpul dengan sesama wanitanya. Lidah merupakan
anggota tubuh yang cukup kecil tapi berdampak besar bagi kehidupan kita. Maka,
kita harus menjaga lidah kita dari pembicaraan yang bias membawa kita ke lubang
neraka.
Betahlah di rumah
Sebaiknya muslimah tidak keluar rumah apabila tidak ada
keperluan yang penting. Kalaupun mereka harus keluar rumah untuk bertemu
seseorang, sebaiknya menjadikan rumah kita sebagai tempat bertemu daripada
harus bertemu di café dan semacamnya (tentu dengan sesama muslimah).
Menundukkan
pandangan terhadap lawan jenis.
Sebagaimana firman Allah pada al-quran surah An-Nur ayat 31,
yang artinya : katakanlah kepada wanita yang beriman “Hendaklah mereka menahan
pandangannya,dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasanya,
kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.
Tidak berdua-duaan
dengan lawan jenis
Dewasa ini sudah lumrah seorang wanita berduaan dengan
laki-laki yang bukan mahramnya, bahkan di tempat sepi sekalipun. Padahal Allah
sudah melarang wanita untuk berduaan dengan laki-laki yang bukan mahramnya.
Karena orang ketiga diantara mereka adalah setan. Dimanapun dan kapanpun setan
dengan mudahnya bisa membisiki dan menggelincirkan kita ke jalan yang salah.
Tidak menyentuh
lawan jenis
Di dalam sebuah hadits, Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,
“Demi
Allah, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan
wanita sama sekali meskipun saat membaiat (janji setia kepada pemimpin).” (HR.
Bukhari).
Hal ini karena menyentuh lawan jenis yang bukan mahromnya
merupakan salah satu perkara yang diharamkan di dalam Islam. Jika memandang
saja dilarang, tentu bersentuhan lebih terlarang karena godaannya tentu jauh
lebih besar.
Selalu mengumbar
senyum dan salam.
Dewasa ini “cipika-cipiki” sudah mendarah daging di area
pergaulan.
Bahkan dengan lawan jenis sekalipun. Pada saat itulah iblis
tertawa dan bersenang-senang karena sudah berhasil membisiki kita ke jalan yang
sesat. Alangkah baiknya kita sebagai muslimah, mengumbar senyum dan salam tiap
dengan muslimah ataupun muslim lainnya. Karena di dalam salam terkandung doa
dan di dalam senyum terkandung kebahagiaan bagi orang lain.
Menutup aurat
dengan menggunakan jilbab
Aurat adalah bagian dari tubuh seseorang yang tidak
diperbolehkan untuk diperlihatkan pada lawan jenisnya. Rambut merupakan salah
satu perhiasan dari seorang wanita yang wajib ditutup, apalagi di hadapan
seseorang yang bukan muhrimnya.
Adapun dalil yang memperjelas hal tersebut adalah:
"Katakanlah kepada wanita yang beriman, 'hendaklah
mereka menahan pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak darinya. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kerudung ke dadanya, ..." (Q.s.
An-Nuur: 31).
Jilbab merupakan kain yang dipakai sebagai tutup kepala, dan
menjulur sampai ke dada.
Pada zaman sekarang kita melihat masih banyak kaum muslimah
yang enggan untuk menggunakan jilbab. Padahal sudah jelas bahwa jilbab dapat
menjaga dirinya dari fitnah yang kapan saja bisa datang padanya Ada
bermacam-macam alasan mereka yang tidak ilmiah untuk menolak pemakaian jilbab
dan untuk membela kesalahannya. Diantara alasan-alasan mereka adalah sebagai
berikut :
a. Memakai jilbab itu tidak modern
Bagi wanita yang tidak memiliki prinsip dan pegangan,
kemodernan itu diukur dari cara mereka berpakaian padahal jenis pakaian mereka
yang sering kita jumpai ( mengumbar aurat ) tidak mengarah kepada kemodernnan
tetapi mengarah kebinatangan yang rendah derajatnya.
b. Kehormatan wanita dan mahkotanya bukan terletak pada
jilbab
Mereka beranggapan bahwa hakekat kehormatan manusia itu
terletak pada akhlak dan imannya. Padahal dengan mereka memakai jilbab mereka
telah menjaga dan memelihara imannya dengan cara menutup aurat ( jilbab).
c. Tidak perlu memakai jilbab jika dirinya sudah merasa
terlindungi
Wanita-wanita tersebut beranggapan bahwa dirinya sudah
terlindungi. Itu berarti mereka mampu memelihara dan membenahi diri. Tetapi
dapatkah seseorang dikatakan mampu memelihara dan membenahi diri jika mereka
masih mengumbar aurat di depan umum ?
d. Tidak memakai jilbab tetapi iman dan islam tertanam kuat
dalam hati lebih baik dari pada memakai jilbab namun iman dan islamnya lemah.
Secara logika bagaimana bisa dikatakan iman dan islam
tertanam kuat dalam hati jika syariat seperti menutup aurat tidak diamalkan
dalam kehidupan. Besar kemungkinan bahwa yang memakai jilbablah yang iman dan
islamnya tertanam kuat dalam hati karena mereka mau melaksanakan syariat islam
untuk menutup aurat.
Ada sebagian wanita yang berjilbab bukan untuk menutup aurat
mereka akan tetapi dengan tujuan mengikuti mode, agar lebih anggun dan alasan
lainnya. Sehingga walaupun mereka berjilbab tetapi masih memperlihatkan lekuk
tubuh mereka.
Tidak hanya itu mereka menghina wanita muslimah yang
mengenakan jilbab yang syar’i, dengan mengatakan itu pakaian orang kolot,
pakaian orang radikal, dan mereka mengatakan jilbab (yang syar’i) adalah budaya
arab yang sudah ketinggalan zaman, serta banyak lagi ejekan-ejekan yang tidak
pantas keluar dari mulut seorang muslim. Hal ini karena ketidak pedulian mereka
untuk mencari ilmu tentang pakaian wanita muslimah yang syar’i.
Rasullullah sendiri telah memerintahkan kepada umat
perempuannya agar menggunakan jilbab.Seperti yang telah diriwayatkan oleh
Asy-Syaikhani (Bukhari & Muslim) dan juga oleh perawi lainnya dari Ummu
Athiyah radhiyallahu anha bahwa Rasulullah berkata: aku perintahkan kalian agar
keluar pada hari Idul Fitri maupun Idul Adha , baik para gadis yang menginjak
akil baligh, wanita-wanita yang sedang haidh maupun wanita-wanita pingitan.
Wanita-wanita yang haidh tetap meninggalkan shalat namun mereka dapat
menyaksikan kebaikan (mendengarkan nasehat) dan dakwah kaum muslimin. Aku
bertanya: Ya, Rasulullah, salah seorang dari kami ada yang tidak memiliki
jilbab? Beliau menjawab: Kalau begitu hendaklah saudarinya meminjamkan
jilbabnya(agar ia keluar dengan berjilbab) (Hadits Shahih mutafaq alai)
Dari hadits tersebut dapat dimengrti bahwa wanita jika
keluar rumah harus menggunakan jilbab. Mereka tidak boleh meninggalkan rumah
jika tidak menggunakan jilbab.
Menjaga pakaian
Rasulullah sangat menyenangi penampilan yang baik dan
menyuruh untuk berpakian yang baik.,rapi,dan bersih. Namun hal tersebut harus
disertai oleh sikap sederhana dan tidak memamerkan kemewahan.Wanita muslimah
harus pandai menjaga penampilan dirinya tanpa berlebih-lebihan dan tidak
memamerkan kemewahan. Wanita mempunyai keistimewaan tersendiri yaitu bentuk
tubuh yang menggiurkan dan dapat merontokkan kaum adam. Oleh karena itu seorang
muslimah harus berpakaian seperti yang telah dianjurkan oleh agama. Adapun
syarat-syarat pakaian yang baik untuk seorang muslimah yang telah dianjurkan
oleh agama adalah sebagai berikut :
a. Kainnya tidak transparan
b. Harus longgar ( tidak ketat ) sehingga tidak
menggambarkan lekuk tubuh
c. Tidak menyerupai pakaian laki-laki.
d. Tidak menyerupai wanita-wanita kafir.
e. Bukan untuk mencari popularitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar