Imam Ali as berkata, “Cukuplah seseorang dianggap sebagai pendengki, jika ia
bersedih hati di saat engkau bergembira.”
Semua orang sepakat bahwa dengki, iri atau sifat
cemburu adalah sifat yang buruk. Tapi apa sebenarnya dengki atau iri itu?
Dengki mungkin bisa didefinisikan sebagai sebuah emosi
atau perasaan yang muncul ketika seseorang melihat dirinya memiliki kekurangan
dan melihat orang yang didengkinya memiliki kelebihan yang tidak dimilikinya.
Kepemilikan orang yang didengki bisa berupa : kualitas kecerdasan, kepribadian,
atau bahkan prestasi.
Si pendengki mengingini apa yang dimiliki orang yang
didengkinya, tetapi ia merasa tidak sanggup atau malas untuk memperoleh seperti
yang dimiliki orang yang didengkinya. Penyebab lainnya adalah kecemburuan yang
tak beralasan atas karunia Tuhan kepada orang yang didengkinya.
Rasul saww bersabda, “Allah berfirman kepada Musa
putera Imran as, “Wahai Putera
Imran! Janganlah kamu dengki kepada manusia atas apa-apa yang Aku anugerahkan
kepada mereka dari karunia-Ku. Janganlah engkau bersenang hati memandang hal
yang demikian itu.Dan jangan kamu turuti nafsumu untuk itu. Karena sesungguhnya
seorang pendengki itu marah kepada nikmat-nikmat-Ku. Seorang pendengki itu
adalah orang yang tidak menyukai pembagian-Ku, yang telah kebagikan kepada
hamba-hamba-Ku”
Kedengkian juga bisa muncul dari sifat rendah diri (low self esteem) *) seseorang
yang diakibatkan dari persaingan sosial di suatu masyarakat yang diduga
mengancam dirinya.
Ketika Allah Swt mengangkat Nabi Adam as sebagai
khalifah di muka bumi, Iblis kecewa, karena dia berharap dirinyalah yang
diangkat sebagai khalifah, namun Allah Swt justru mengangkat makhluk-Nya yang
baru diciptakan, Adam as. Kedengkian muncul di dalam diri Iblis. Dia merasa dia
lebih senior dan jauh lebih lama beribadah kepada Allah Swt.
“Mengapa Allah justru memilih Adam, mengapa bukan aku
yang telah beribadah ribuan tahun. Aku hamba-Nya yang lebih senior dan lebih
tua!” mungkin begitu pikir Iblis.
Padahal Allah Swt memilih Adam as, karena Adam as
lebih berilmu dan rendah hati.
Imam al-Shadiq as berkata, “Sebelum memudaratkan orang yang didengki, seorang
pendengki telah mendapatkan kemudaratannya lebih dulu, sebagaimana Iblis (yang
dengki kepada Adam as) lebih dahulu mendapat laknat (dari Allah) karena
kedengkian kepada Adam (as).”
Rasulullah Saww bersabda, “Ingatlah! Janganlah kalian memusuhi nikmat Allah!
Seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah, siapa pula orang yang memusuhi nikmat
Allah?”, Jawab Rasul saww, “(yaitu) orang-orang yang dengki.”
Sedemikian parahnya penyakit dengki ini, seandainya si
pendengki memperoleh hal yang sama dengan yang orang yang didengkinya, maka si
pendengki tetap dengki kepada orang yang didengkinya. Si pendengki justru
berharap apa yang dimiliki orang yang didengkinya hanya dimiliki oleh si
pendengki.
Syekh-syekh Wahabi-Salafy memiliki kedengkian yang
sedemikian membusuk di dalam hati mereka. Mereka dengki kepada Republik Islam
Iran yang banyak memperoleh simpati dunia Islam.
Mereka dengki kepada Republik Islam Iran yang memiliki
seorang Presiden yang zuhud, shalih, cerdas dan berani. Mereka hanya memiliki
raja-raja dan pangeran-pangeran yang suka berfoya-foya dan berteman dengan
Musuh-Musuh Besar Islam.
“Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang
dimurkai Allah sebagai teman? Orang-orang itu bukan dari golongan kamu dan bukan dari golongan mereka.
Dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan, sedang mereka mengetahui.
Allah telah menyediakan bagi mereka azab yang sangat keras, sesungguhnya amat
buruklah apa yang telah mereka kerjakan.” (Quran Surah
al-Mujadilah ayat 14-15)
Para pengikut Wahabi-Salafy ini mempertanyakan : di
mana rudal-rudal Iran ketika Israel menyerang Gaza?
Sebenarnya pertanyaan yang paling layak diajukan
adalah : Mengapa Saudi Arabia berteman erat dengan AS yang nyata-nyata adalah
penyuplai utama senjata kepada Zionis Israel?
Dan mengapa para syekh-syekh Wahabi ENGGAN mengutuk
Zionis Israel? Ada apa ini?
Imam al-Baqir as berkata, “Sesungguhnya dengki itu memakan iman sebagaimana
layaknya api memakan kayu bakar.”
Di dalam bukunya, The Conquest of Happiness, Bertrand
Russell mengatakan, “Kedengkian merupakan penyebab yang paling kuat dari
Ketidakbahagiaan.”
Kita berlindung kepada Allah Swt dari sifat dengki dan
khianat. Na’udzu billahi
mindzalik ya Ilahi…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar