Dengan semangat untuk mempelajari atau mentadabburi Al Qur'an dimana
tentangnya Umar bin Khattab mengabarkan bahwa Rasulullah shallallahu' alaihi
wasallam bersabda : "Innalllaha yarfa'u bihaadzal qur'ana aqwaaman wa yadha'u bihi aakhariiin"
[Sesungguhnya Allah akan mengangkat suatu kaum karena (menerima) Al Qur'an dan
merendahkan yang lain karenanya pula (ketika meninggalkan Al Qur'an)] {Shahih Muslim}.
Dalam kesempatan ini, mari kita pelajari bagian awal dari surat Al Kahfi berikut
Bismillahirrahmaanirrahiim :
1. Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab
(Al Qur'an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan (kontradiksi) di dalamnya.
2. sebagai bimbingan yang lurus. Untuk memperingatkan akan siksaan yang
sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang
beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan
yang baik.
Diantara pelajaran yang akan kita ambil :
1. Pada awal surat Al Kahfi ini Allah memuji dirinya atas diturunkannya Al
Qur'an kepada hambanya (umat manusia, bahkan dalam awal surat Al Furqan
disebutkan diturunkan bagi seluruh alam).
2. Pujian ini mengisyaratkan kepada kita perlunya memuji Allah dan
bersyukur atas diturunkannya Al Qur'an yang menjadi petunjuk untuk mencapai
keselamatan dunia dan akhirat. Beberapa tujuan khusus dari diturunkannya Al
Qur'an dapat disimak pada lanjutan ayat-ayat ini.
3. Lalu Allah ta'ala menerangkan dua sifat Al Qur'an yaitu :
a. Tidak adanya kontradiksi ('lam yaj'al lahu 'iwajan)
b. Lurus (Qoyyiman)
4. Untuk lebih memahami dua sifat tersebut, sebelumnya perlu diingat bahwa
isi dari Al Qur'an secara umum dapat dibagi dua yaitu kabar (pemberitaan) dan
perintah (termasuk larangan). Maka dua sifat Al Qur'an pada point sebelumnya
aka kita paparkan terhadap masing-masing unsur dari Al Qur'an.
5. Unsur Al Qur'an pertama yaitu Kabar, Al Qur'an mengandung pemberitaan
mengenai hal-hal yang telah berlalu, senantiasa terjadi (terjadi saat ini), dan
juga peristiwa yang akan terjadi kedepan bahkan hingga di alam kubur dan
akhirat. termasuk juga pemberitaan mengenai nama-nama dan sifat Allah ta'ala.
6. Maka kabar-kabar yang datang dari Al Qur'an memiliki sifat yang
disebutkan pada point no.3 yaitu 'tidak ada kontradiksi' . Maksudnya Kabar yang
terdapat pada Al Qur'an adalah kabar yang BENAR atau JUJUR, karena kontradiksi adalah ciri dari adanya kedustaan.
Tidak adanya kontradiksi dalam Al Qur'an secara gamblang disebutkan dalam surat
An Nisaa ayat 82 berikut Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ?
Kalau kiranya Al Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka
mendapatkan pertentangan (kontradiksi) yang banyak di dalamnya.
pelajarannya adalah bahwa karena Al Qur'an datang dari Allah ta'ala maka
tidak ada kontradiksi atau kebohongan dalam Al Qur'an.
7. Lebih jauh, kabar yang datang dari Al Qur'an memiliki sifat 'Al Qayyim'
yaitu selain BENAR juga bahwa kabar yang datang dari Al Qur'an adalah
kabar-kabar yang bermanfaat, kabar yang ketika dikosumsi maka akan menguatkan
hati dan jiwa, mengisi hati dengan keimanan dan menguatkan akal. Bukan
berita-berita yang tidak ada manfaatnya atau bahkan berita yang justru akan
membawa dampak buruk bagi hati dan jiwa kita. Oleh karena itu,salah satu bentuk
pembinaan dan pengembangan bagi hati dan jiwa kita adalah dengan sering
mengkonsumsi kabar-kabar yang terdapat dalam Al Qur'an.
8. kedua mengenai perintah (juga larangan) yang terdapat dari Al Qur'an
maka pertama ia memiliki sifat 'tidak ada kontradiksi' yaitu semua perintah
(dan larangan) yang terdapat dalam Al Qur'an tidak ada perintah yang sia-sia
atau perintah yang berisi kezholiman bagi yang melaksanakannya. Tidak hanya
itu, bahkan perintah-perintah tersebut memiliki sifat 'Al Qayyim'
yaitu apabila perintah (dan larangan) itu kita perhatikan akan mensucikan
hati dan jiwa, membersihkan dan menguatkannya. Salah satu ciri terjadinya
proses 'pembersihan' dalam pengamalan perintah tersebut adalah adanya rasa
berat dalam pelaksanaannya. .ya demikianlah proses pembersihan atau pensucian
memang akan terasa berat..namun itulah jalan menuju perbaikan hati dan jiwa
kita. Oleh karenanya pelaksanaan dari perintah-perintah yang terdapat dalam Al
qur'an perlu kita usahakan, pertama tentu sebagai bentuk ketaatan kepada Allah
yang juga merupakan proses pembersihan hati dan jiwa kita.
Mari tetap membaca Al Qur'an
Mari tetap mengkaji Al Qur'an
Mari tetap berusaha mengamalkan Al Qur'an.
Alhamdulillah washalaatu wasallamu'alaa rasuulillah.
***&&***
Sumber Utama :
- Tafsir As Sa'diy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar