Dalam kitab ri’ayatal himmah jilid 2, Syaikh Ahmad
Rifa’i melanjutkan penjelasan dosa-dosa besar yang nomer empat dengan nadhoman
; kapingpat mangan arto anak yatim tan udzur, artinya ; dosa besar ke empat
adalah ; memakan harta anak yatim.
Perbuatan memakan harta anak yatim biasanya juga
dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Yang saya maksudkan disini ialah oleh pihak
wali dan penanggung jawab, karena disamping dia yang dipercaya, juga karena
tidak ada pihak lain yang menjadi lawannya selain anak yatim itu sendiri.
Sementara si anak masih terlalu kecil untuk mengerti permasalahan. Oleh karena
itu, mengkategorikan perbuatan ini sebagai dosa besar adalah wajib. Hal ini
berbeda dengan perampasan, karena biasanya perampasan dilakukan secara
terang-terangan, dan juga berbeda dengan pengkhianatan terhadap barang titipan,
karena pihak yang menitipkan dapat menuntut ganti kepadanya.
Sesungguhnya memakan harta anak yatim adalah dosa
besar yang membinasakan. Kalau ditinjau dari pendapat para ulama, tidak ada
perbedaan antara makan yang sedikit atau banyak sekalipun satu biji yang
dimakan. Allah SWT berfirman dalam Surat Ad Dhuha 9-10: “Ada pun terhadap anak
yatim makan janganlah kamu berlaku sewenang-wenang dan terhadap orang yang
meminta-minta makan janganlah kamu menghardiknya.”Dalam Surat Al Ma’un ayat
1-3: “Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik
anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.”Allah SWT
berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak-anak yatim dengan
zalim, pada hakikatnya mereka itu hanya memakan api dalam perutnya, kelak
mereka akan masuk ke neraka sair.” (An Nisaa’ 10)Allah SWT berfirman: “Dan
janganlah kamu sekalian mendekati harta anak yatim kecuali dengan cara yang
lebih bermanfaat. (Al Israa’ 34)
“Dan mereka
bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah: Mengurus mereka secara patut
adalah kepadamu tentang baik dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka
adalah saudaramu dan Allah mengetahui siapa yang berbuat kerusakan dari yang
mengadakan perbaikan. (Al Baqarah 220)
Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu
Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: Hindarilah tujuh perkara yang
membinasakan. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah SAW apakah itu?”
Rasulullah SAW bersabda: 1. Syirik, 2. Berbuat sihir, 3. Membunuh orang yang
diharamkan oleh Allah untuk dibunuh kecuali dengan alasan yang benar (menurut
ajaran agama), 4. Memakan riba, 5. Memakan harta anak yatim, 6. Berpaling di
waktu peperangan (bukan untuk bersiasat akan tetapi lantaran takut kepada
musuh), 7. menuduh zina kepada wanita mukmin yang sudah bersuami yang tidak
terlintas di hatinya untuk menjalankan kejelekan.Diriwayatkan oleh AL Hakim dan
Al Baihaqi dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda: Empat orang, wajib
bagi Allah tidak memasukan mereka ke surga dan tidak diberi karunia untuk
merasakan nikmatnya di surga. Mereka adalah orang yang suka minum khamar,
pemakan harta riba, pemakan harta anak yatim dengan jalan yang di tepat dan
orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya.”Rasulullah SAW bersabda: Tiga
orang yang berdoa kepada Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung, tidak
dikabulkan: 1. seorang lelaki yang mempunyai istri yang berakhlak jahat, tetapi
tidak mau menceraikannya, 2. Orang lelaki yang mempunyai harta kepada lelaki
lain, tetapi tidak disaksikan kepada orang lain lagi, 3. Lelaki yang
menyerahkan hartanya kepada orang yang bodoh. Allah berfirman: Dan janganlah
kamu berikan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya (anak yatim piatu
yang belum balig atau orang dewasa yang tidak bisa mengaturnya.” (Diriwayatkan
oleh AL Hakim dari Abu Musa ra.)Dalam tafsir Al Qurtubi ada hadis dari Abu Said
Al Kudry ra sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: Pada malam aku di-Israilkan
oleh Allah, aku melihat kaum yang bibirnya laksana bibir unta. Dan sesungguhnya
ada malaikat yang diserahi tugas menarik bibir mereka. Kemudian mulut mereka
itu diisi dengan batu yang besar dan nanti akan keluar dari pantat mereka. Lalu
aku (Muhammad) bertanya: “Wahai Jibril, siapakah itu?” Jibril menjawab: “Mereka
adalah orang-orang yang memakan harta anak yatim dengan zalim.”
***&&***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar