Hidup kita merupakan ujian. Susah senang yang kita
alami dalam hidup telah diatur rapi oleh Allah untuk kita. Ujian senantiasa
mendampingi dan mewarnai kehidupan kita sebagai seorang manusia. Hidup mudah
tanpa kesusahan akan membosankan. Kesusahan yang berkepanjangan akan
mengecewakan. Kehidupan pasti ada naik dan turun, menang dan kalah, sukses dan
gagal. Itu sudah menjadi sunnatullah, Allah yang lebih memahami sifat
makhlukNya. Tugas kita sebagai hamba Allah hanyalah menjalankan apa yang
perintahkan-Nya. Biarlah ketetapan/kesudahan sesuatu perkara itu menjadi hak
milik Allah semata.
yang
menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang
lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS [67] : 2)
dan sungguh
akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar. (QS [2] : 155)
Secara garis
besar ada 6 komponen yang harus diperhatikan dalam menghadapi ujian hidup;
1. Waktu
Ujian
Batas waktu sudah ditentukan secara pasti “Apabila telah datang ajalmu, tidak akan dapat dicepatkan ataupun dilambatkan, karena semua itu adalah rahasia Allah”. Hikmahnya; tidak boleh mengabaikan/melalaikan setiap perintah Allah. Gunakan waktu sebaik mungkin karena waktu yang telah berlalu tidak akan dapat dijemput kembali.
Katakanlah: “Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah”. tiap-tiap umat mempunyai ajal. apabila telah datang ajal mereka, Maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya). (QS [10] : 49)
Hal ini
mengindikasikan pada kita akan tanggung jawab manusia pada waktu yang telah ia
gunakan. Karena Allah juga telah menegaskan bahwa manusia akan bertanggung
jawab akan segala sesuatu dalam setiap urusannya. Datangnya ajal pertanda
habisnya waktu ujian selama hidup dunia, ketetapannya sudah pasti. Tidak bisa
dicepatkan ataupun dilambatkan, dalam hal ini tidak berlaku perpanjangan waktu.
2. Bentuk
Soal Ujian
Secara garis besar, ada 2 bentuk soal ujian; yaitu berupa keburukan ataupun kebaikan.
tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (QS [21] : 35).
Bentuk ujian
hidup tidak saja berupa keburukan tapi juga kebaikan. Kebaikan dan kesenangan
hidup yang dikaruniakan Allah berupa harta, kedudukan atau keturunan yang
banyak bisa merupakan ujian keimanan yang diberikan Allah. Apakah semua
kesenangan itu akan membuat manusia lalai dalam mengingat Allah atau sebaliknya
semakin mendekatkan diri pada Allah dan menggunakan semua itu untuk berjuang di
jalan Allah. Demikian juga bila dapat soal ujian berupa keburukan. Jangan
sampai kita berputus asa dari rahmat Allah, namun tetap dalam keimanan dan
bersabar karena sesungguhnya sesudah kesusahan itu ada kemudahan.
3. Tata
tertib dalam menghadapi ujian
Adapun tata tertib dalam menghadapi ujian kehidupan dapat dilihat dalam dua kitab petunjuk yaitu Al-Qur’an dan Hadist. “Aku tinggalkan untukkmu 2 macam pedoman, jika kamu berpegang pada keduanya niscaya kamu akan selamat.”
Kitab(Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (QS [2] : 2).
dan Al-Quran
itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, Maka ikutilah Dia dan
bertakwalah agar kamu diberi rahmat. (QS [6] : 155).
4.
Pengawasan selama ujian
Selama menjalani ujian ingatlah selalu bahwa Allah senantiasa mengawasi. Tidak satupun perbuatan, perkataan dan hati bisa luput dari pengawasan Allah. Selalu mengingat adanya pengawasan akan membuat kita berhati-hati dalam setiap perbuatan maupun perkataan. Bahkan getaran hati juga tak luput dari pantauan.
tidakkah kamu perhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (QS [21] : 35).
5. Tempat
berlangsungnya ujian
Bumi adalah tempat dilangsungkannya ujian bagi manusia sepanjang kehidupannya.
yang menjadikan bumi untuk kamu sebagai tempat menetap dan Dia membuat jalan-jalan di atas bumi untuk kamu supaya kamu mendapat petunjuk. (QS [43] : 10).
6. Ada yang
lulus dan ada yang tidak
Secara umum, hasil akhir ujian yang diberikan pada manusia dibedakan menjadi 2 kategori, lulus dan tidak lulus. Bagi yang berhasil menghadapi ujian maka surga adalah balasannya, sesuai dengan yang telah dijanjikan Allah.
Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku. (QS [89] : 27-30).
Sedangkan
bagi yang dinyatakan tidak lulus atau gagal akan menerima azab yang setimpal
dengan kesalahan yang diperbuatnya. Tak ada tenggat bagi mereka yang memohon
untuk dikembalikan kedunia karena tidak ada ujian susulan bagi keyakinan yang
terlambat.
Dan, jika Sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): “Ya Tuhan Kami, Kami telah melihat dan mendengar, Maka kembalikanlah Kami (ke dunia), Kami akan mengerjakan amal saleh, Sesungguhnya Kami adalah orang-orang yang yakin.” (QS [32] : 12).
Sepanjang
kehidupan yang dilalui manusia di dunia ini tak lepas dari ujian. Akal yang
dikaruniakan pada manusia merupakan alat yang bisa digunakan untuk memikirkan
seni dalam menjalani kehidupan, karena sesungguhnya hidup itu adalah sebuah
perjalanan yang sarat dengan ujian.
Wallahu’alam...
***&&***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar