بسم الله الرحمن الرحيم
Banyak
orang yang mengaku Islam, terutama para pemudanya yang tidak tau, apa
itu Islam. Mungkin jika mereka ditanya seperti itu, mereka akan
menjawab, “Islam itu sebuah agama.” Hanya itu yang mereka tau. Makanya,
jangan kaget bila banyak ditemukan pemuda – pemuda yang jarang shalat,
puasa, dan anti terhadap jihad.
Banyak penyelewengan – penyelewengan istilah dan aqidah yang dilakukan oleh pemerintah untuk MEMATIKAN syari’at Allah. Dengan memakai ulama’ ulama’ karbitan pembohong yang berbual di tv – tv.
Beriman Kepada Allah
Orang yang mengaku Islam WAJIB membenarkan secara PASTI (MUTLAK) wujud Allah. Kita WAJIB menjadi manusia – manusia yang BERTAUHID. Ya’ni manusia manusia yang menghambakan / mengabdi HANYA kepada Allah saja. Tidak boleh mengabdi kepada yang lain seperti, mengabdi kepada Negara, orang tua, simbol simbol dll. Mengabdi hanya kepada Alloh. Kepada orang tua, kita hanya diperbolehkan berbakti BUKAN mengabdi.
Dan kita hanya diperintahkan untuk memikirkan karunia Allah saja, BUKAN memikirkan Dzat Alloh. Kita dilarang memikirkan bentuk (Dzat) Allah, suara Allah, Tangan Allah, dan keadaan Alloh, karena yang demikian adalah perbuatan yang DIHARAMKAN. Dan seorang hamba juga DILARANG bertanya Tanya tentang hal itu.
Rasulullah saw bersabda : “Pikirkanlah karunia – karunia Allah dan janganlah kalian memikirkan (Dzat) Allah.” (Al-Hadist)
Di dalam beriman kepada Allah, kita WAJIB bertauhid hanya kepada-Nya. Tauhid sendiri berasal dari kata wahhada yuwahidu tauhidan yang artinya menyatukan atau menjadikan sesuatu sebagai satu – satunya. Para ulama’ membagi tauhid menjadi 3 jenis ;
*Tauhid Rububiyyah
Adalah suatu KEYAKINAN yang pasti (mutlak) bahwa hanya Allah semata Rabb (Tuhan) dan Pemilik segala sesuatu. Sang Pencipta alam, Pencipta dan pemilik segalanya. Dan kita WAJIB meng-Esakan Allah dalam segala perbuatan-Nya.
“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” (Al Faathihah : 2)
“…Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.” (Al A’raaf : 54)
*Tauhid Uluhiyyah
Adalah suatu KEYAKINAN yang pasti (mutlak) meng-Esakan Alloh melalui perbuatan hamba- hamba-Nya. Seperti, shalat, puasa, zakat, haji, sedekah, nadzar, berharap, cinta, takut, isti’anah (meminta pertolongan), dan segala bentuk ibadah baik yang tampak atau yang ada di dalam hati seorang hamba HARUS DIPERUNTUKAN UNTUK ALLAH DAN KARENA ALLAH, TIDAK BOLEH KARENA YANG LAIN. Jadi, segala bentuk pekerjaan dan ibadah kita harus karena Allah, bukan karena yang lain. Inilah tauhid uluhiyyah.
“Hanya KEPADA Engkaulah yang kami BERIBADAH, dan hanya kepada Engkaulah kami MEMINTA PERTOLONGAN.” (Al-Faathihah : 5)
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka MENGABDI kepada-Ku.” (Adz-Dzaariyaat : 56)
*Tauhid Asma’ wa Sifat
Adalah suatu KEYAKINAN yang pasti (mutlak) bahwa Allah mempunyai nama – nama yang baik (Asma’ul Husna) dan sifat – sifat yang Mulia. Allah mempunya sifat – sifat yang sempurna dan suci tanpa cela, cacat dan kekurangan.
“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Al Hadiid : 3)
“Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (Adz Dzaariyaat : 58)
Itulah sekelumit pengetahuan tentang tauhid. Yang barangsiapa tidak menyakini salah satu dari tauhid tersebut, maka ia telah KAFIR.
Beriman Kepada Malaikat – Malaikat-Nya
Itulah sekelumit pengetahuan tentang tauhid. Yang barangsiapa tidak menyakini salah satu dari tauhid tersebut, maka ia telah KAFIR.
Beriman Kepada Malaikat – Malaikat-Nya
Orang yang mengaku Islam WAJIB membenarkan tentang keberadaan para malaikat ciptaan Alloh dengan KEIMANAN YANG TEGUH DAN KOKOH. Dan tidak boleh digoyahkan oleh keraguan tentang hal ini sedikitpun.
Dan barangsiapa yang mengingkari adanya malaikat, maka ia telah KAFIR disebabkan pengingkarannya itu.
“Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (An Nisa : 136)
Nama – nama Malaikat yang WAJIB diketahui :
Jibril – Menyampaikan wahyu
Mikail – Menurunkan hujan dan menurunkan rizki
Israfil – Meniup sangkakala (sejenis terompet) jika hari Kiamat sudah tiba
Izra’il – Mencabut nyawa tiap – tiap makhluk yang bernyawa
Malik – Menjaga pintu Neraka
Ridhwan – Menjaga pintu Syurga
Rakib – Mencatat amal baik manusia
Atid – Mencatat amal buruk manusia
Munkar – Menanya manusia yang sudah mati di alam kubur
Nakir – Menanya manusia yang sudah mati di alam kubur
Jumlah para malaikat banyak sekalai, tidak ada satupun manusia yang dapat mengetahui jumlahnya, kecuali Allah. Dan para malaikat juga bisa menjadi tentara – tentara Allah penolong para mujahid di medan tempur, maupun mujahid yang didzalimi oleh para Munafik dan Kafirin, dengan izin Allah, mujahid tesebut ditolong oleh malaikat.
“Dan tidak ada yang mengetahui TENTARA Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar (Neraka) itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.” (Al-Muddatstsir : 31)
Malaikat adalah hamba Allah yang ta’at akan perintah Allah. Tidak pernah bermaksiat, tidak makan dan minum serta tidak bernafsu dan berjenis kelamin. Kaum Muslimin harus meyakini itu.
Beriman Kepada Kitab - Kitab-Nya
Orang yang mengaku Islam WAJIB membenarkan dan berkeyakinan dengan keyakinan yang bulat, kuat dan teguh bahwa Allah menurunkan kitab – kitab TAUHID yang berisi perintah, larangan, janji , ancaman, serta apa – apa yang dikehendaki Allah dari makhluk-Nya kepada para utusan-Nya.
“Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.” (Al Baqarah : 285)
Adapaun Kitab – Kitab yang Allah turunkan adalah ;
Al Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai PETUNJUK bagi SELURUH UMMAT MANUSIA sampai hari Kiamat.
Taurat
diturunkan kepada Nabi Musa AS, Sebagai petunjuk bagi bani Israil
SEBELUM datang nabi yang membawa kitab baru YANG MENGGANTI syari’at Nabi
Musa AS itu sendiri.
Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS, Sebagai petunjuk bagi bani Israil SEBELUM datang nabi yang membawa kitab baru YANG MENGGANTI syari’at Nabi Daud AS itu sendiri.
Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS, Sebagai petunjuk bagi bani Israil SEBELUM datang nabi yang membawa kitab baru YANG MENGGANTI syari’at Nabi Isa AS itu sendiri.
Shuhuf adalah sejenis lembaran – lembaran suci yang berisi perintah dan larangan yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim dan Musa AS.
“Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” (Al-A´laa : 18-19)
Dan semua kitab – kitab yang turun dari langit adalah KALAMULLAH bukan MAKHLUK ALLAH. Jadi, barangsiapa yang meyakini kitab – kitab yang turun dari sisi Allah adalah makhluk-Nya, maka ia telah KAFIR.
Dan semua syari’at – syari’at dari Nabi – nabi terhadulu sudah digantikan oleh syari’at yang ada di dalam Qur’an. Al Qur’an adalah kitab yang jelas dan menjelaskan segala sesuatu secara universal lagi sempurna, di dalamnya terdapat syari’at – syari’at yang WAJIB dijalankan dan HARAM ummat yang memegang Qur’an memakai hukum lain selain hukum Allah untuk mengatur kehidupannya maupun kehidupan ummat manusia. Dan barangsiapa yang tidak meyakini dan beriman kepada syari’at yang ada di dalam Qur’an, maka ia adalah ORANG YANG KAFIR LAGI TERSESAT.
“Dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada merekadan supaya mereka memikirkan.” (An-Nahl : 44)
Beriman Kepada para Rasul-Nya
Orang yang mengaku Islam WAJIB membenarkan dan berkeyakinan dengan keyakinan yang bulat, kuat dan teguh bahwa Allah mengutus para utusannya untuk mengatur kehidupan para makhluk-Nya juga sebagai pemberi peringatan dan kabar gembira disamping menyeru ummat manusia kepada agama yang Haq dan bertauhid.
Nama – nama mereka sudah kita ketahui di dalam al Qur’an, yang WAJIB diketahui hanya 25;
Adam, Idris, Nuh, Hud, Shalih, Ibrahim, Luth, Isma’il, Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Syu’aib, Ayyub, Dzulkifli, Musa, Harun, Daud, Sulaiman, Ilyas, Al Yasa’, Yunus, Zakariya, Yahya, Isa dan yang terakhir dan termulia, penutup para nabi dan rasul ShalawaatuLLahi wa Salaamuhu ‘Alayhim Ajma’iin, Muhammad ShalaLLahu ‘Alayhi wa Salaam.
Jika ada yang mengaku – aku ada nabi lagi setelah nabi Muhammad, maka ia boleh dibunuh dan halal darahnya bagi ummat Islam.
Dan kaum Muslimin sepakat bahwa para Rasul itu lebih utama dibandingkan para nabi. Dan Rasul itu bertingkat – tingkat keutamaannya. Di antara para Rasul yang paling utama adalah Ulul ‘Azmi, mereka ada 5 ya’ni; Muhammad, Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa ShalawaatuLLahi wa Salaamuhu ‘Alayhim Ajma’iin.
Dari Abu Dzar al Ghifari ra, saya bertanya : “Ya RasuluLLah, berapa jumlah para nabi ?” Beliau pun menjawab : “Jumlah para nabi sebanyak 124.000 orang dan diantara mereka yang termasuk Rasul sebanyak 35 orang, suatu jumlah yang besar.” (HR. Ahmad)
“Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.” (Al-Mu’min : 78)
Dan semua ajaran para Nabi dan Rasul itu SAMA : Mengajak ummat untuk bertauhid dan menjauhi thoghut (apa – apa yang SELAIN Allah),
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "SEMBAHLAH ALLAH (SAJA) DAN JAUHILAH THOGHUT !” (An-Nahl : 36)
Semua yang selain Allah WAJIB dijauhi, hukum selain hukum Allah WAJIB dijauhi (ditinggalkan), ajaran selain ajaran Allah WAJIB dijauhi (ditinggalkan), syari’at selain syari’at Allah WAJIB dijauhi (ditinggalkan) dll.
Barangsiapa yang TIDAK BERIMAN kepada para Nabi dan Rasul, beserta ajarannya UNTUK MENYEMBAH ALLAH SAJA DAN MENJAUHI THOGHUT, maka ia telah KAFIR dan TERSESAT.
Beriman Kepada Hari Kiamat
Orang yang mengaku Islam WAJIB membenarkan dan berkeyakinan dengan keyakinan yang bulat, kuat dan teguh bahwa Allah akan menghancurkan alam semesta ini beserta segala isinya. Adapun waktunya hanya Allah saja yang Mengetahui, dan jika ada makhluk yang mengaku – aku tau akan hal itu, maka dia itu adalah PENDUSTA dan PENIPU.
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat,” (Luqman : 34)
Alloh MERAHASIAKAN waktu terjadinya Kiamat, tapi Dia tanda – tanda yang menunjukkan akan datangnya saat tersebut.
Para ulama’ membagi tanda tersebut menjadi 2; Tanda – tanda kecil (sughra) dan tanda – tanda besar (kubra)
Tanda – tanda kecil Hari Kiamat :
Suatu tanda sebelum munculnya hari Kiamat degan kurun waktu yang cukup panjang, tidak menutup kemungkinan sebagian tandanya muncul bersamaan dengan tanda – tanda besar (kubra).
• Diutusnya NabiyuLLah Muhammad saw, dan ditutupnya pintu kenabian dan kerasulan.
• Ditaklukkannya Baitul Maqdis (masjid al Aqsha)
• Munculnya orang – orang bodoh yang mengaku nabi
• Pengakuan hadist – hadist PALSU yang mengatasnamakan RasuluLLah saw
• Munculnya banyak fitnah dan bid’ah – bid’ah yang SESAT
• Banyak terjadi pembunuhan dimana – mana, seolah nyawa sudah tidak ada lagi harganya
• Munculnya alat – alat musik (band – band), perzinaan, perjudian dan kemaksiatan yang lain
• Memberikan salam hanya kepada orang yang dikenalya saja
• Waktu semakin terasa begitu cepat
• Munculnya binatang yang aneh – aneh
• Surutnya sungai Eufrat (Iraq) karena munculnya gunung emas
• Banyaknya orang – orang Romawi (barat) yang dipatuhi banyak orang
• Peperangan para Mujahidin dengan musuh – musuh Alloh (Yahudi dan Nasrani)
• Penaklukan kota Romawi (vatikan) seperti ditaklukkannya kota Konstantinopel (istanbul, Turki)
• Banyaknya anak hasil perzinaan dan persaksian palsu
• Banyaknya fitnah – fitnah yang ditukkan kepada kaum Muslimin yang BERJIHAD di jalan Allah
Tanda – tanda besar Hari Kiamat :
Tanda – tanda ini yang akan menunjukkan dekatnya hari Kiamat. Jika sudah tampak, hari Kiamat tidak lama lagi akan terjadi.
• Munculnya Imam Mahdi (Muhammad bin Abdullah) dari keturunan Nabi saw yang akan MEMERANGI kekafiran dan kemunafikan dengan PEPERANGAN YANG BESAR dan akan diikuti oleh Mujahidin dari seluruh bumi Jihad. Beliau akan keluar dari arah Timur (ada yang berpendapat, muncul di Makkah) dan akan memerintah selama 7 tahun DENGAN KHILAFAH dan SYARI’AT ISLAM. Bumi akan diliputi oleh keadilan setelah ebelumnya dipenuhi oleh kekefuran dan kemunkaran. Di dalam suatu hadist, beliau muncul pada hari Jum’at 10 Muharram, yang bertepatan dengan 2 gerhana di hari Jum’at. WaLLahu A’lam al Musta’an.
• Keluarnya al Masih ad Dajjal yang akan mmerusak aqidah keimanan tiap – tiap Muslim. Dan Dajjal akan diikuti oleh 70.000 Yahudi Ashbahan / Isfahan (SYI’AH) di Iran.
• Turunnya nabi Isa bin Maryam AS dari menara putih di Timur Damaskus, Syam, pada saat iqamah sholat Shubuh dikumandangkan, dan beiau sholat dibelakang Imam Mahdi. Beliau (nabi Isa) turun untuk MENYATAKAN bahwa satu – satunya agama yang benar hanyalah ISLAM. Dan beliau akan menguasai kota Vatikan, membunuh Dajjal dengan tombaknya, bergabung dengan barisan Mujahidin dari belahan bumi jihad mana saja untuk BERPERANG (BERJIHAD) MELAWAN KEKAFIRAN DAN PARA PENGUASA KAFIR BESERTA PARA POLISI DAN TENTARA YANG MUNAFIK.
• Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj
• Matinya Ya’juj dan Ma’juj karena penyakit menular dan mayat – mayat mereka dibawa terbang entah kemana oleh burung – burung misterius.
• Terbenamnnya (tenggelamnya) salah satu bagian bumi ya’ni I timur, di barat dan di Jazirah Arab, disertai dengan asap tebal (kabut) yang menutupi pandangan
• Keluarnya binatang melata dari dalam bumi yang bisa berbicara mencari orang – orang kafir, murtad dan munafik.
• Keluarnya angin dari arah Yaman yang masuk ke ketiak orang – orang Sholih, orang – orang yang berjuang di jalan Alloh dan mewafatkan mereka. Hingga tidak ada yang bersisa melainkan orang – orang yang kafir, murtad dan munafik.
• Agama Islam sudah tinggal nama. Al Qur’an sudah punah dan tinggal kenangan. Orang – orang Shaleh sudah tiada dan binasa.
• Bumi dipenuhi oleh orang – orang yang berdosa, hingga orang yang terbaik dan paling baik diantara mereka, berzina di balik pintu karena malu, dikala semua orang berzina dan telanjang di jalan – jalan, DAN TIDAK DIANGGAP SEBAGAI AIB.
• Terbitnya matahari dari arah barat. Disaat itu orang bertaubat TIDAK lagi diampuni taubatnya.
Itulah tanda – tanda besar maupun kecil dari hari kiamat. Dan orang yang mengaku Islam juga WAJIB mengimani adanya tiupan sangkakala.
Tiupan pertama : Tiupan yang mengejutkan dan menakutkan seluruh ummat manusia.
Tiupan kedua : Tiupan kematian yang dengan tiupan tersebut, alam mulai berubah bentuk dan berbeda aturan. Pada saat itu akan terjadi kehancuran dan kematian besar – besaran. Itulah saat – saat terjadinya kebinasaan yang besar dan bau kematian mulai terciup bagi tiap – tiap jiwa yang hidup pada saat itu.
Tiupan ketiga : Tiupan kebangkitan semua makhluk untuk menghadap kepada Rabb Semesta Alam untuk mempertanggung-jawabkan semuanya di hadapan-Nya.
SubhanaLLah, mudah – mudahan kita dimatikan dan tidak hidup di masa itu. Amin
Beriman Kepada Taqdir baik dan Taqdir buruk
Orang yang mengaku Islam WAJIB membenarkan dan berkeyakinan dengan keyakinan yang bulat, kuat dan teguh bahwa Alloh yang MENCIPTAKAN segala sesuatu yang baik maupun yang buruk terjadi dengan taqdir dan ketentuan-Nya.
Dia (Alloh) mengetahui segala sesuatu yang telah terjadi dan yang akan terjadi sebelum hal tersebut terjadi dalam ilmu-Nya yang azali. Dia mentaqdirkan segalanya dengan ilmu dan hikmah. Dan diwajibkan atas hamba – hamba-Nya untuk berprasangka baik terhadap segala taqdir Allah yang menimpanya.
Di dalam sebuah hadist qudsi, Allah berfirman : “Aku ini mengikuti prasangka hamba-Ku. Apabila ia berprasangka kepada-Ku dengan baik, maka Aku pun akan baik kepadanya, Dan apabila ia berprasangka kepada-Ku dengan buruk, maka Aku pun buruk kepadanya.” (Al-Hadist)
Intinya, segala sesuatu terjadi sampai hari akhir, telah diketahui dan dicatat terlebih dahulu oleh Allah.
“Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku,” (Al-Ahzab : 38)
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (Al-Qamar : 49)
Beriman kepada taqdir tidaklah sempurna tanpa, kecuali dengan 4 hal (Maratibul Qadar / tingkatan taqdir) :
Tingkatan Pertama :
Al ‘Ilm (Imu) – Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang telah terjadi, sedang terjadi, dan apa – apa yang akan terjadi serta seandainya terjadi. Hal ini berdasarkan ilmu-Nya yang Qadim (terdahulu), yang menjadi sifatnya sejak zaman azali.
Tingkatan Kedua :
Al Kitabah (Pencatatan) kita mengimani bahwa Allah telah mencatat segala apa yang telah diketahui sebelumnya dari semua taqdir makhlukNya dalam Lauh Mahfudz (Kitab yang tidak ada suatupun luput darinya).
Rasulullah saw : “Sesungguhnya yang pertama kali diciptakan Allah adalah al Qalam (pena). Kmudian Allah berfirman : “Tulislah !” pena tersebut bertanya :”Apa yang harus saya tulis ?” Allah menjawab :”Tulislah taqdir (semua makhluk): apa yang telah terjadi dan akan terjadi sampai akhir zaman (hari Kiamat)!” (HR. At Tirmidzi, sanad SHAHIH)
Tingkatan Ketiga :
Al Iradah wal Masyi’ah (Keinginan dan Kehendak) Segala sesuatu yang terjadi di alam ini, adalah dengan keinginan dan kehendak Allah, berporos pada rahmat dan hikmah-Nya.
Tingkatan Keempat :
Al Khalq (Penciptaan) Kita beriman bahwa Allah adalah Pencipta segala sesuatu. Selain Dia adalah makhluk. Tiada Pencipta dan Rabb selain Dia.
Memang, semua kehendak berasal dari Alloh. KECUALI perbuatan dosa yang dilakukan oleh hamba-Nya. Karena disitu terjadi ketidaksamaan (benturan) antara perintah Alloh Azza wa Jalla dengan iradah (keinginan).
“Dan sebahagian besar manusia tidak akan beriman - walaupun kamu sangat menginginkannya.” (Yusuf : 103)
Dan inilah sekelumit tentang aqidah, maka dari itu jagalah aqidah kita semua dan jangan dirapuhkan apalagi dihancurkan oleh perkara – perkara yang menyebabkan pelakunya menjadi Syirik, Kufur dan Murtad !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar