Dalam
beberapa ayat, al-Quran menginformasikan peristiwa masa depan yang akan dialami
sekelompok manusia di akhirat kelak. Berupa ‘penyesalan’ atas rekam jejak
hidupnya yang jauh dari nilai Islam selama di dunia. Ungkapan penyesalan ini
diabadikan dengan ungkapan “Ya Laitani”. Penyesalan yang hanya
terucap, namun tidak bisa terwujud. Karena waktu sudah terlambat.
Boleh jadi,
informasi ini memberikan pelajaran bagi yang masih hidup di dunia. Agar
waspada, jangan sampai penyesalan itu dialaminya di akhirat kelak. Masih
lebih baik, jika penyesalan itu terjadi di dunia. Karena di dunia, masih ada
kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik. Sebaliknya, penyesalan di akhirat
tidaklah berguna, kecuali neraka jahannam.
Lalu, apa
sajakah penyesalan-penyesalan yang akan dialami sekelompok manusia itu?,
Jawabannya adalah sebagai berikut:
a.
Penyesalan Pertama: Penyesalan Saat Sakaratul Maut
Sakarat bisa
diartikan sebagai mabuk akal atau hilang segala-galanya. Rasulullah saw
berpesan, “Perbanyaklah ingat kepada yang memutuskan kelezatan dunia, yakni
kematian”. Sakaratul maut pasti benar adanya, ia akan menghampiri setiap
manusia. Banyak sebab terjadinya kematian, namun cuma satu yang pasti yakni
sakaratul maut. Saat peristiwa ini, bertautanlah kedua betis pelakunya karena
meregang nyawa akan dahsyatnya sakaratul maut.
Saat
sakaratul maut tiba, terekamlah seluruh jejak perbuatan manusia, yakni
perbuatan baik dan buruk. Bila yang muncul rekaman kebaikan, pelaku tidak akan
merasakan takut, bahkan menyambut bahagia, karena akan mendapatkan pahala.
Namun sebaliknya, bila yang muncul rekaman keburukan, baginya dihadapkan dengan
kesengsaraan yang mengerikan. Ia pun akan menyesal dan berkata “Kembalikanlah
aku, supaya aku bisa beramal shaleh dan bersedekah”. Namun sayang,
penyesalan ini tiada berguna, azal tidak bisa ditunda dan dimajukan. Karena
itulah, akhir segalanya.
b.
Penyesalan Kedua: Penyesalan Saat Melihat Kawan Dekat Disiksa di Neraka
Sebagai
makhluk sosial, setiap insan tidak lepas dari pertemanan dengan orang lain.
Bahkan, karakter dan kepribadian seseorang tergantung dari teman / lingkungan
dimana ia berada. Untuk itu, dianjurkan untuk berhati-hatilah saat mencari
teman. Agama seseorang akan mengikuti agama teman dekatnya.
Baik
buruknya pertemanan di dunia akan terekam jelas di akhirat kelak. Pertemanan
yang didasari ketaatan dan kataqwaaan, akan memberikan bantuan / pertolongan
satu sama lain. Namun sebaliknya, pertemanan yang dijalin atas dasar
kedurhakaan, akan menjadikannya permusuhan. Satu sama lain akan saling menuding
sebagai penyebab masuknya ke neraka. Kelompok manusia ini akan menyesal dengan
berkata, “Ampunilah dosa-dosa kami ya Rabb!”. Dalam QS: Azzuhruf 67, Allah
mengatakan “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi
sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa”
c.
Penyesalan Ketiga: Penyesalan Saat Diperlihatkan Buku Catatan Amal
Setiap kita,
didampingi dua malaikat yang bertugas mencatat seluruh amal kita, kapan dan
dimana kita berada. Catatan ini akan terekam dalam buku catatan pribadi yang
akan dibagikan di akhirat kelak. Mereka yang menerima catatan dengan rekam
jejak yang buruk, akan merasa kaget, terbelalak dan menyesal. Mereka berkata,
Apa-apaan ini? Kenapa semua tercatat? Kok saya pernah melakukan dosa ini?
Padahal saya sudah tidak ingat lagi. Mereka lupa bahwa semua perbuatan di
dunia sekecil apapun tercatat oleh Allah SWT yang tercermin dalam catatan
pribadi. Mereka pun menyesal, dan menginginkan kembali ke dunia untuk berbuat
amal shaleh. Dan lagi-lagi, penyesalan ini sudah terlambat dan tiada berguna.
Bagaimana
Menghindari Penyesalan Itu?
Peristiwa di
atas adalah gambaran masa depan yang sudah diinformasikan kepada setiap manusia
yang hidup di dunia. Pelajarannya, bagaimana agar kita tidak mengalami
penyesalan itu. Solusinya, bertaubatlah selama masih diberi kesempatan hidup di
dunia dan kembali ke pada ajaran islam. Orang yang hidup dalam suatu kebiasaan,
maka ia akan dimatikan dalam kebiasaan itu, dan dibangkitkan dalam kebiasan
itu. Jika kita membiasakan diri dalam nilai islam, maka kita akan dimatikan dan
dibangkitkan dalam keadaan islam.
Begitu pun
dalam mencari teman dan lingkungan, carilah yang bisa mengajak ke jalan Allah
sehingga bisa menyelamatkan diri di akhirat kelak. Selanjutnya perbanyak
beramal shaleh agar catatan pribadi yang diterima kelak hasilnya baik dan
menyenangkan.
***&&***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar